225 Kg Benih Jagung Siap Ditanam di Lapas Terbuka Ciangir

225 Kg Benih Jagung Siap Ditanam di Lapas Terbuka Ciangir


Ciangir,anekafakta.com 

Pastisipasi Pemasyarakatan dalam menjaga ketahanan pangan nasional semakin nyata. Kali 
ini Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menggelar "Penanaman Jagung Perdana 
Kerjasama Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Pemasyarakatan di Lahan Lembaga Pemasyarakatan 
(Lapas)" di Lapas Terbuka Kelas IIB Ciangir (minimum security), Tangerang Banten, Kamis (7/11). 
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Terbuka Ciangir akan menggarap budidaya jagung di 
lahan seluas 15 hektar.
 
Sebelumnya rapat koordinasi telah diselenggarakan antara Badan Perencanaan dan Pembangunan 
Nasional (BAPPENAS), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Direktorat 
Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM dan Yayasan Inisiatif 
Indonesia Biru Lestari (Waibi) di Hotel Ashley Jakarta, Senin (4/11).
"Ini merupakan sesuatu yang sangat kami tunggu. Dalam Revitalisasi Penyelenggaraan 
Pemasyarakatan, WBP yang berada di dalam lapas minimum security diharapkan mampu produktif 
seperti ini. Hasilnya juga untuk mereka, sehingga mereka merasakan enaknya menjadi pribadi yang 
produktif," ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami. 
Sebanyak 225 kilogram benih jagung hibrida umum 2 varietas telah disediakan oleh Direktorat 
Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Tak hanya itu, pupuk sebanyak 3.250 kilogram juga 
disediakan untuk mendukung budidaya jagung. Nantinya para WBP akan mendapatkan pengawalan 
dan pendampingan dari penyuluh pertanian dan dinas pertanian provinsi dan kabupaten setempat.
Saat ini jagung tengah menjadi salah satu komoditas prioritas nasional selain beras dan kedelai.

Lahan 
luas yang dimiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan serta jumlah WBP yang besar 
menjadi potensi tersendiri untuk berpartisipasi dalam ketahanan pangan. Budidaya jagung yang 
termasuk dalam program pembinaan kemandirian ini juga diharapkan dapat memperkecil angka 
residivis seiring dengan WBP yang semakin produktif dan mandiri.
"Empowering for Prosperity. Program pembinaan ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan 
bagi WBP di masa depan, terutama setelah bebas. Mereka akan menjadi SDM unggul. Kondisi 
overcrowding justru harus kita manfaatkan karena berarti kita memiliki sumber daya yang besar. Ini peluang yang sangat baik,"ungkap Utami

Secara bertahap, pengembangan budidaya jagung juga akan dilaksanakan di Lapas Terbuka Kendal dan Lapas Terbuka Nusakambangan 
Lahan seluas 15 hektar telah disediakan di Lapas Terbuka 
Kendal, sedangkan Lapas Terbuka Nusakambangan memiliki lahan seluas 40 hektar. 


Proses penanaman akan diselenggarakan dalam waktu dekat seiring dengan musim hujan yang telah tiba.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh mitra yang telah mendukung program ini. Semoga 
kedepannya dapat menjangkau wilayah lain dengan komoditas yang lebih beragam. Untuk WBP 
Indonesia yang unggul," tutup Utami.

Pemberdayaan WBP sejatinya sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di bidang sumber daya manusia
 

WBP yang selama ini termarjinalkan dikuatkan kembali melalui berbagai program pembinaan di dalam lapas.

Dalam hal menjaga ketahanan pangan, WBP akan 
diasumsikan sebagai petani yang nantinya mendapat endorsement dari dinas pertanian. Program ini 
juga dapat dikatakan sebagai regenerasi petani Indonesia dimana saat ini jumlah petani muda semakin sedikit

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama