Aktivis Perempuan Soroti Korupsi dan Keamanan Jangan Cemaskan Penyelenggaraan PON Papua

   
Aktivis Perempuan Soroti Korupsi dan Keamanan

Jangan Cemaskan Penyelenggaraan PON Papua


Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 perlu garansi keamanan dan bersih dari perilaku koruptif. PON kali ini diselenggarakan di ujung Timur Indonesia, Papua.

Aktivis Perempuan, Tio Masa Sianipar mengaku cemas dengan proses persiapan PON Papua. Soalnya, tidak sedikit kondisi yang masih memprihatikan terjadi di Papua.

"Terutama terkait keamanan dan juga penyelenggaraan PON. Jangan korup. Maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah perlu memberikan jaminan atau garansi, bahwa penyelenggaran PON di Papua tidak ada gangguan keamanan, dan bersih dari perilaku koruptif," tutur Tio Masa Sianipar, di Jakarta, Sabtu (22/02/2020).

Meski begitu, mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia Cabang Jakarta (GMKI Jakarta) ini mengapresiasi kinerja Gubernur Papua, Lukas Enembe yang berani mengambil posisi sebagai Tuan Rumah PON 2020.

Sekaligus, menunjukkan bahwa Provinsi Papua siap dengan segala infrastruktur penyelenggaraan perlombaan olahraga terbesar di Indonesia ini.

Sebagai Tuan Rumah Penyelenggaraan PON 2020, lanjut Tio, Papua juga harus memastikan segala aspek vital dalam perhelatan ini terpenuhi dengan baik, serta tidak akan bermasalah.

Karena itu, Tio yang juga salah seorang Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ini berharap, keterlibatan masyarakat Papua untuk menyukseskan PON ini sangat penting.

"Sebab, ini adalah pertaruhan nama baik Papua, dan juga sebagai salah satu kebanggaan Indonesia, khususnya Orang Asli Papua, bahwa perhelatan besar PON 2020 dapat terlaksana dengan baik dan sukses," jelasnya.

Tio mengatakan, menjadi catatan tersendiri bahwa PON 2020 juga mempertaruhkan segala potensi SDM dan infrastrukturnya.

Keberanian Provinsi Papua mengambil peran untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Indonesia ini,  tentunya telah mempertimbangkan beberapa aspek antara lain keamanan dan juga aspek hukum.

Tio Sianipar sekaligus Ketua Dewan Pembina Jaringan Aktivis Indonesia mengatakan penyelenggaraan PON 2020 di Papua harus berjalan kondusif. Dan jangan ada upaya-upaya perilaku koruptif. "Karena anggaran penyelenggraan PON sangat besar. Ini juga perlu diawasi," katanya.

Dia berharap, aparat penegak hukum juga bisa mengawasi keberlangsungan acara tersebut. Adanya kecemasan perilaku atau praktek korupsi, baik yang dilakukan oleh oknum pemerintah daerah maupun pusat, perlu diantisipasi. Sehingga, anggaran pelaksanaan PON 2020 dipergunakan secara efektif dan tepat guna.

Dia juga berharap, PON bisa berlangsung aman dan kondusif, tanpa adanya gangguan keamanan oleh oknum-oknum yang berusaha mengagalkan pesta olahraga anak negeri.

Karena itu, dia meminta TNI, Polri, dan BIN melakukan langkah antisipatif sejak awal, sehingga dugaan adanya gangguan- gangguan yang berusaha menggagalkan PON Papua  bisa diatasi.

"TNI, Polri dan BIN mesti menggunakan pendekatan yang humanis agar tetap menjaga suasana teduh dan menjaga nilai-nilai persatuan," tutup Tio.

Terakhir, Tio memberikan apresiasi terhadap pemerintah Provinsi Papua yang dipimpin oleh Gubernur Lukas Enembe, karena mampu mempersiapkan perhelatan PON 2020 dengan baik, dan tidak mengalami kendala yang menimbulkan kegaduhan di publik.JON/Red



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama