Connie Serahkan 'Dokumen Rusia' Hasto ke Wasekjen PDI Perjuangan, 2 Dokumen yang Sangat Mengerikan Salah Satunya Berhubungan dengan Kapolri
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Prof.Connie Rahakundini Bakrie menyerahkan dokumen rahasia titipan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto kepada pengurus PDI Perjuangan.
Dokumen itu kini diserahkan Pengamat Militer Connie Rahakundini kepada Wakil Sekjen PDI Perjuangan, Aryo Adhi Dharmo di kantornya.
Video serah terima dokumen itu diunggah di dalam akun Instagram resmi Connie @connierahakundinibakrie yang dilihat pada pukul 14.30, Rabu 23 April 2025.
Dalam video tersebut Connie terlihat menyerahkan dokumen itu di dalam sebuah ruangan kepada Aryo Adhi Dharmo dengan background lukisan bergambar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati.
Dalam video tersebut juga dijelasakan alasan Connie menyerahkan dokumen Hasto itu ke pengurus PDI Perjuangan.
Salah satunya ia diperintahkan untuk tidak lagi berbicara di depan umum oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, selain itu dirinya juga kini memiliki kontrak di Universitas St Petersburg Rusia hingga 2028 mendatang.
Serah Terima Resmi Dokumen Rusia titipan Sekjen PDIP kepada Wasekjen DPP PDIP" menyebut ada 37 dokumen yang akan diserahkannya.
Seluruh dokumen itu juga sudah tercap notaris.
"Notaris pertama tentang 32 dokumen, dicap oleh notaris, notaris kedua dokumen tambahan. Jadi, total dokumen yang ada pada saya itu 37.
Ini saya serahkan," ungkap Connie di video instagramnya.
Connie sempat menyinggung dua dokumen dari puluhan dokumen yang dititipkan Hasto itu.
Ada Dua dokumen yang menurutnya mengerikan yaitu bernomor 7 dan 16 yang salah satunya berkaitan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan pembubaran PDIP.
"Yang paling mengerikan untuk saya itu nomor 16 karena itu ada hubungannya dengan Kapolri, dan nomor 7 bagaimana PDIP mau dibubarkan, dihancurkan," jelasnya.
Selain dokumen yang terlihat berbentuk kertas, Connie juga terlihat menyerahkan sebuah flashdisk yang berisi video.
Dirinya juga menyampaikan tidak pernah mengandakan ataupun mengedarkannya.
"Dan selain dokumen itu saya menitipkan video dan video itu bentuknya flashdisk.
Tidak ada copy ini semua, saya ada perjanjian dengan Mas Hasto tidak boleh saya edarkan, apalagi meng-copy," pungkasnya.
D.Wahyudi/Red
Posting Komentar