Surat Cinta Dari Lapas Warungkiara, IRT di Sukabumi Bingung Harus Siapin Uang



Surat Cinta Dari Lapas Warungkiara, IRT di Sukabumi Bingung Harus Siapin Uang

ANEKAFAKTA.COM,Sukabumi -Seorang Ibu Rumah Tangga asal Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, berinisial ER (32) merasa kebingungan untuk memenuhi permintaan dari Suaminya (AT) yang sedang menjalani masa karantina di Lembaga Permasyarakatan  Warungkiara, kabupaten Sukabumi.

Kepada Awak Media ER mengatakan bahwa saat ini suami AT sedang dalam masa karantina di Lapas Warungkiara karena terlibat kasus hukum yang menjeratnya.

"Barusan saya mendapatkan WA dari suami bahwa ia meminta sejumlah uang untuk membayar hutang yang ada di kantin Lapas Warungkiara sebesar Rp 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah). Saya binggung harus meminjam kemana, sedangkan untuk biaya kebutuhan anak-anak saja, saya harus membanting tulang agar terpenuhi," ungkap ER kepada media ini, (10/04/2025).

Dalam pesan yang di kirim oleh suaminya AT tertulis ' Bu mun bisa minjam duit ke BPR dei 3 juta mah, soalna ayah banyak hutang didie. Ibu besuk ayah ka diek, nkek di jelaskeun ku ayah didie, jawal besuk Senin, Selasa, Rabu, Kamis, jam 08 nika jam 3, supaya ayah tenang' unggahan pesan yang dikirim oleh sang suami melalui pesan singkat What's App (WA).

Menanggapi permintaan tersebut, ER merasa binggung harus mencari atau meminjam kemana. Ia tak habis pikir kok di Lapas masih butuh uang untuk biaya. Sedangkan kondisi dia harus berjuang untuk menafkahi anak-anak yang masih kecil.

"Saya harus bagaimana pak, kami keluarga miskin mertua juga, ibu dari suami sudah sakit-sakitan dan tak memiliki apa-apa, kemaren sebelumnya kalau uang ngak di kasih ia akan mendapatkan penyiksaan disana," kata ER ibu dua anak ini.

ER juga tidak tahu, siapa yang akan melakukan penyiksaan disana, cuma suami bilang begitu.

ER berharap permasalahan yang ia hadapi, ada jalan keluarnya.

"Mudah mudahan ada solusinya, untuk saat ini saya hanya bisa berdoa agar keluarga kami baik-baik saja," pungkasnya.

Red/anekafakta.com

Sumber: Rudi Sukabumi


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama