Gandeng Proyek Kemanusiaan Bimbingan dan Konseling UNM, LPP Sungguminasa Gelar Seminar Kesehatan Mental




Gandeng Proyek Kemanusiaan Bimbingan dan Konseling UNM, LPP Sungguminasa Gelar Seminar Kesehatan Mental

ANEKAFAKTA.COM,Sungguminasa - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Sungguminasa bekerja sama dengan Proyek Kemanusiaan Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Makassar (UNM) melaksanakan Seminar Kesehatan Mental pada Jumat, 23 Mei 2025 di aula serbaguna Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa. 

Bertemakan "Merawat jiwa di balik jeruji", seminar kesehatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pembinaan psikososial bagi warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa. 

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dosen Pembimbing Proyek Kemanusiaan Bimbingan Konseling UNM, Akhmad Harum.

"Terima kasih atas kesempatan diberikan oleh Kalapas, sehingga kami dapat hadir memberikan edukasi kepada warga binaan Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa mengenai pentingnya isu kesehatan mental dalam konteks pemasyarakatan," ujar Akhmad Harum.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Yohani Widayati 
 secara resmi membuka seminar kesehatan mental didampingi Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Santy Sastriawati dan Kaur Kepegawaian dan keuangan, Armaeni Dwi Humaira Halim.

"Mewakili seluruh jajaran Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa mengucapkan terima kasih kepada Proyek Kemanusiaan Bimbingan dan Konseling UNM atas pelaksanaan seminar kesehatan mental ini. Seminar kesehatan mental ini sangat bermanfaat untuk warga binaan kami agar keseimbangan mental mereka tetap terjaga selama menjalani masa pidana. Kegiatan ini jugabertujuan untuk membangun ketenangan batin, menciptakan perasaan aman, serta memperkuat citra diri yang sehat dan penuh harapan," ujar Yohani.

Setelah pembukaan, peserta diajak melakukan sesi Warming Up berupa gerakan-gerakan ringan untuk mencairkan suasana, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan semangat dan kebersamaan. Kemudian Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi utama oleh Dosen Pembimbing (Akhmad Harum, S.Pd., M.Pd.,) yang membahas tentang pentingnya menjaga kesehatan mental selama menjalani masa pidana, pengelolaan stres dan emosi, serta membangun pola pikir positif dan kesadaran diri. 

Setelah penyampaian materi, dibuka sesi tanya jawab yang dimanfaatkan oleh peserta untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada pemateri terkait kondisi psikologis mereka. Dilanjutkan dengan refleksi diri melalui praktik menggambar "Sungai Kehidupan", di mana para peserta diminta untuk menuangkan perjalanan hidup mereka di atas kertas sebagai bentuk ekspresi dan kesadaran atas pengalaman hidup masing-masing.

Sebagai penutup, seluruh peserta diajak melakukan Butterfly Hug, sebuah teknik terapi diri sederhana yang dikombinasikan dengan afirmasi positif.

Darman / red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama