Wakil Walikota Surakarta: Bangun Kesadaran Digital yang Kritis dan Etis untuk Hadapi Era Disinformasi




Wakil Walikota Surakarta: Bangun Kesadaran Digital yang Kritis dan Etis untuk Hadapi Era Disinformasi


ANEKAFAKTA.COM,Surakarta

Dalam upaya memperkuat literasi media dan keamanan digital di tengah maraknya disinformasi, Wakil Walikota Surakarta, Astrid Widayani, S.S., S.E., M.B.A., memaparkan pentingnya membangun kesadaran digital yang kritis dan etis. Hal ini disampaikannya dalam sebuah forum yang menyoroti tantangan dan solusi di era digital yang semakin kompleks.

Dalam paparannya, Astrid menekankan bahwa dunia digital bukan hanya menawarkan kemudahan komunikasi dan informasi, tetapi juga membawa berbagai ancaman seperti hoaks, pelanggaran privasi, cyberbullying, hingga pencurian data. "Kita perlu menyiapkan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadi pengguna digital yang bijak dan bertanggung jawab," ujarnya.

Landasan Hukum dan Etika Digital

Astrid menyoroti pentingnya pemahaman terhadap dasar hukum seperti UU ITE dan UU Perlindungan Data Pribadi. Kedua undang-undang ini mengatur larangan terhadap akses ilegal ke sistem elektronik, penyebaran hoaks, serta pelanggaran hak atas data pribadi. Ia juga mengingatkan bahwa setiap pelanggaran di dunia digital memiliki konsekuensi hukum, mulai dari denda hingga hukuman penjara.

Selain itu, ia menekankan pentingnya etika dalam dunia digital, seperti tidak menyebarkan konten menyesatkan, menjaga privasi orang lain, dan menghindari ujaran kebencian. "Komentar negatif di internet bisa berdampak besar. Kita harus menghargai sesama dan karya orang lain," katanya.

 Ancaman Siber dan Upaya Pencegahannya

Menurut Astrid, serangan siber seperti phishing, akun palsu, rekayasa sosial, hingga peretasan akun semakin sering terjadi di media sosial. Ia mendorong masyarakat untuk menggunakan kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA), memperbarui sistem secara rutin, dan waspada terhadap tautan mencurigakan.

Jika terjadi peretasan, Astrid mengimbau untuk segera memutus koneksi internet, mengganti semua kata sandi, melapor ke pihak berwenang, serta melakukan pemindaian perangkat dengan antivirus. "Kita juga perlu rutin melakukan backup data dan evaluasi sistem keamanan agar kejadian tidak terulang," pesannya.

 Tantangan dan Refleksi

Di akhir presentasinya, Astrid mengajak seluruh peserta untuk lebih bijak dalam berselancar di dunia digital. Ia menyebutkan tantangan utama yang harus dihadapi masyarakat saat ini mencakup disinformasi, polarisasi sosial, kejahatan siber, hingga penggunaan teknologi AI yang belum sepenuhnya dipahami.

Dengan kutipan pantun penutup, Astrid menyampaikan harapannya agar kesadaran etis dan kritis dalam bermedia digital bisa terus tumbuh di tengah masyarakat:.

Ratih/Red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama