Sanggar Bintang Timur Akan Mementaskan Lenong Denes Di Cilegon Mall Center
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Raja Kagada gundah-gulana karena kalah oleh raja disebelah, berkat di koalisi dari beberapa kerajaan selalu ada predikat raja terbaik. Raja Kagada kalah kumisnya berdasarkan dari kebaplangan kumis. Akhirnya, pada satu waktu Raja Kagada menang. Mendapatkan predikat raja terbaik dengan kumis terbaplang diantara raja lain. Akan tetapi, ternyata kumisnya rontok sedikit demi sedikit lantaran kumisnya kumis palsu buatan ahli kumis dari negeri seberang, yaitu perbuatan Mpek Kang Bo Ong. Sehingga raja malu karena kumisnya tinggal sebelah kiri. Tersiar kabar bahwa ternyata raja lain pun kumisnya juga palsu, cuman tinggal sebelah kanan dan ada juga cuman sebelah kiri. Mereka saling tuduh sebagai penipu. Akhirnya, semua menyadari bahwa para raja tertipu oleh satu orang dan bersepakat mencari ahli Kumis. Mpek Kang Bo Ong dikejar-kejar. Dunia per kerajaan gaduh. Di salah satu sudut, dalang pusing melihat kekacauan dan meniup lilin yang sejak awal pertunjukkan tadi dinyalakan. Kemudian menutup papan catur dihadapannya. Pertunjukkan pun selesai.
Demikian ringkasan cerita Lenong Denes Sanggar Bintang Timur pimpinan Abdul Aziz dalam lakon "Stambul Kumis Baplang" karya : Agus Priyatna dan sutradara : Rik A Sakri dalam rangka kegiatan Diskusi dan Diseminasi Budaya Lenong dan Ubrug yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII (Banten, Jakarta) bersama Yayasan Kampung Silat Petukangan dan Insya Allah akan dipentaskan pada Sabtu, 20 Juli 2025 Pukul. 10.00 WIB sd selesai bertempat di Cilegon Mall Center (CMC) Cilegon, Banten.
Dalam kesempatan ini, H. Naupal Haryawan selaku Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan dan sekaligus Pimpinan Produksi pementasan ini menyatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu upaya pelestarian khazanah budaya bangsa, khususnya budaya lenong (Jakarta) dan Ubrug (Banten) bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII (Banten, Jakarta) dan Yayasan Kampung Silat Petukangan.
"Selain pementasan, ada juga forum diskusi dan diseminasi budaya dalam rangka memberikan pengetahuan serta hiburan kepada masyarakat tentang keberadaan khazanah budaya yang ada di wilayah Banten dan Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan di dua tempat secara bergantian, pertama pada Sabtu, 28 Juni 2025 bertempat di lapangan Kiwal Kostrad Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Lenong Preman - Ubrug) dan kedua Insya Allah pada Minggu, 20 Juli 2025 di Cilegon Mall Center (CMC) Cilegon, Banten (Ubrug, Lenong Denes)," ungkapnya disela kegiatan latihan hari ketiga persiapan pentas pada Minggu, 13 Juli 2025 di Sasana Krida Karang Taruna Kelurahan Ulujami Jl. H. Rohimin RT. 019 RW. 03 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Disamping itu, Agus Priyatna/Rik A Sakri seniman teater dan sebagai penggarap Lenong Denes dalam lakon "Stambul Kumis Baplang" menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya bahwa ekosistem teater tradisi akhir-akhir ini sedang kurang baik karena semakin derasnya budaya-budaya asing masuk ke setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Ditambah lagi teknologi yang semakin canggih, sehingga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya generasi muda bangsa. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat menangkal derasnya budaya asing masuk dan teknologi semakin canggih yang dikhawatirkan melupakan masyarakat serta generasi bangsa terhadap khazanah budaya bangsa, dalam hal ini budaya lenong dan ubrug.
"Oleh karena itu, diperlukan konsep dan tindakan nyata dalam membina, mengembangkan, melestarikan, memanfaatkan khazanah budaya bangsa ditengah masyarakat. Tentunya mengacu pada akulturasi budaya, yaitu proses perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda, namun budaya asli (lama) tidak sepenuhnya hilang. Unsur-unsur budaya baru diterima dan diolah, namun ciri khas budaya lama tetap dipertahankan," pungkasnya. (ziz)
Posting Komentar