Brigjen Pol Tory Kristianto Hadiri Camping Difabel: PPS Tekankan Peran Polisi Satwa dalam Konservasi



Brigjen Pol Tory Kristianto Hadiri Camping Difabel: PPS Tekankan Peran Polisi Satwa dalam Konservasi



Direktur Polisi Satwa Korps Sabhara Baharkam Polri, Brigjen Pol Tory Kristianto, S.I.K, bersama jajaran Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa), didampingi oleh pengurus serta relawan Pemerhati Polisi Satwa (PPS), menghadiri kegiatan Camping Disabilitas yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Pramuka, Cibubur, pada hari Sabtu, 16 Agustus 2025.

Acara ini diikuti oleh anak-anak difabel dari berbagai latar belakang dengan tujuan utama memberikan pengalaman berkemah yang inklusif, menyenangkan, dan edukatif bagi mereka. Dalam kesempatan ini, Ditpolsatwa dan PPS turut menghadirkan berbagai satwa terlatih seperti kuda, anjing pelacak, ular jinak, burung, musang, dan hewan lainnya sebagai media interaksi dan terapi rekreasional bagi anak-anak peserta.

Interaksi dilakukan secara aman dan dalam pengawasan ketat oleh personel Ditpolsatwa yang telah terlatih. Tujuannya adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri, keberanian, serta memberikan stimulus positif dalam tumbuh kembang anak-anak difabel.

Dalam sambutannya, Brigjen Pol Tory Kristianto, S.I.K menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan tersebut sebagai wujud nyata kepedulian Polri terhadap kelompok rentan, khususnya anak-anak dengan kebutuhan khusus.

"Kehadiran kami di sini bukan hanya untuk berbagi kebahagiaan, tetapi juga menunjukkan bahwa Polri hadir dan peduli kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus," ujar Brigjen Tory.

Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari pendekatan humanis Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat. Ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya keberadaan Polisi Satwa dalam tugas-tugas kepolisian serta bagaimana satwa dapat berperan dalam aspek sosial dan kemanusiaan.

Sejalan dengan semangat ini, organisasi Pemerhati Polisi Satwa (PPS) menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan perlindungan satwa liar di Indonesia. Sekretaris Jenderal PPS, Raga Prabuana, menyatakan bahwa penguatan peran Polisi Satwa sebagai garda terdepan penegakan hukum konservasi adalah langkah penting.

"Selama ini banyak kasus perburuan, perdagangan ilegal, hingga kekerasan terhadap satwa liar yang belum mendapat perhatian serius. Kami mendorong adanya penguatan Polisi Satwa agar mampu bekerja lebih efektif, tegas, dan menyentuh keadilan ekologis," ujarnya.

Ketua Umum PPS, Ibu Monic, menambahkan bahwa PPS tidak hanya fokus pada perlindungan satwa, tetapi juga mengedepankan edukasi publik dan kolaborasi lintas sektor.

"Konservasi tidak bisa dikerjakan sendiri. Butuh dukungan masyarakat, pemerintah, hingga dunia usaha agar tercipta keseimbangan antara manusia dan satwa di ruang hidupnya," ungkapnya.






PPS menilai, hadirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya harus diiringi dengan implementasi konkret, terutama dalam memperkuat kapasitas aparat penegak hukum khusus satwa. Tanpa langkah nyata, UU tersebut dikhawatirkan hanya akan menjadi simbol tanpa dampak.

Sebagai organisasi yang baru lahir dari kepedulian terhadap satwa, PPS kini tengah menginisiasi sejumlah program strategis seperti edukasi masyarakat tentang kesejahteraan satwa, advokasi hukum, rescue dan reintroduksi satwa liar, serta program urban conservation yang menjadi pembeda dengan organisasi lain.

Kegiatan Camping Disabilitas ini pun menjadi salah satu bentuk nyata dari sinergi antara Ditpolsatwa dan PPS dalam menggabungkan pendekatan konservasi dengan misi sosial dan inklusivitas.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama, penampilan demonstrasi satwa, serta pembagian bingkisan kepada seluruh peserta. PPS berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi inspirasi bagi kolaborasi multi-pihak dalam membangun kesadaran, kepedulian, dan perlindungan bagi satwa serta seluruh makhluk hidup di Indonesia.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama