Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional : Ka Bapas Kelas I Semarang Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Hibrida Di Lapas Terbuka Kendal





Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional : Ka Bapas Kelas I Semarang Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Hibrida Di Lapas Terbuka Kendal

ANEKAFAKTA.COM,Semarang - Dalam mendukung program Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita, 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan membangun ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan termasuk Klien Pemasyarakatan guna meningkatkan perekonomiannya Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH mengikuti kegiatan penanaman bibit pohon kelapa yang digelar dilokasi perkebunan Sarana Asimilasi Dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Kendal, Selasa (9/9/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan aparat setempat, antara lain Pejabat Administrasi dan Managerial Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah, Bupati Kendal beserta unsur Forkompinda Kabupaten Kendal, Stakeholder terkait dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan Wilayah Eks Karesidenan Semarang, Eks Karesidenan Solo Raya dan Eks Karesidenan Pati.
Secara virtual Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Komisaris Jenderal Polisi Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H, didampingi  Direktur Jenderal Pemasyarakatan Brigjen Pol. Drs. Mashudi beserta jajaran Pimpinan Tinggi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) RI, Direksi PLN, Kementerian Pertanian dan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah pimpin penanaman bibit pohon kelapa sebagai dukungan terhadap program nasional ketahanan pangan. Kegiatan yang dipusatkan dari Nusakambangan ini dirangkaikan dengan penyerahan bantuan alat pertanian dari Kementerian Pertanian serta peninjauan Balai Latihan Kerja dan ketahanan pangan program kemandirian Warga Binaan di kawasan Nusakambangan.

Tak hanya di Nusakambangan, penanaman bibit pohon kelapa juga dilakukan jajaran Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, baik Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. Total 360 ribu bibit pohon kelapa ditanam serentak.

Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang menyampaikan bahwa kegiatan serentak ini menjadi momentum penting dalam mendukung program akselerasi ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia juga menambahkan bahwa lahan yang tersedia harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan produktif yang berdampak positif bagi warga binaan dan masyarakat sekitar.

"Melalui kegiatan penanaman bibit pohon kelapa serentak ini, Pemasyarakatan berkomitmen untuk terus mendukung program ketahanan pangan nasional. Kami ingin agar warga binaan dan klien Pemasyarakatan juga turut dilibatkan dan mendapatkan edukasi mengenai pentingnya kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya alam. Ini juga bagian dari proses pembinaan dan pembimbingan mereka. Disamping bisa memberikan manfaat jangka panjang dari sisi ekonomi juga dampak lingkungan yang lebih baik," terang Totok.

Pohon kelapa dipilih karena memiliki nilai ekonomis jangka panjang serta mampu tumbuh dengan baik dilokasi perkebunan Sarana Asimilasi Dan Edukasi (SAE) Lapas Terbuka Kendal. Hasil dari budidaya pohon ini diharapkan dapat menjadi sumber daya tambahan yang bermanfaat baik untuk institusi pemasyarakatan maupun pemberdayaan Warga Binaan Pemasyarakatan kedepannya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para tamu undangan dan diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi antara Satuan Kerja Pemasyarakatan dan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

"Ini merupakan langkah nyata Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI, menjadikan penanaman bibit pohon kepala ini salah satu tujuan untuk memberdayakan Warga Binaan dan meningkatkan perekonomiannya," tutup Totok.

Darman /red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama