SMP Putra Satria Tunjukkan Komitmen Lestarikan Bahasa dan Budaya Betawi
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Tim Pelindungan Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Provinsi Banten selaku Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nur Seha (Widyabasa Ahli Muda) dan Flora Sinamo (Widyabasa Ahli Pertama) melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di SMP Putra Satria, Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Kegiatan ini disambut hangat oleh Kepala Sekolah Johan Wahyudi, Wakil Kepala Sekolah Fadla Hayati dan Guru Mapel Bahasa Indonesia Rodi Sahrono serta Guru Utama RBD Abdul Aziz.
"Dalam kunjungan tersebut, tim disuguhkan beragam penampilan budaya Betawi. Mulai dari buka palang pintu, pencak silat beksi, hingga rebana gadigdug yang dibawakan dengan pantun-pantun teka-teki khas Betawi. Penampilan tersebut menunjukkan semangat pelestarian budaya lokal yang tumbuh di lingkungan sekolah," ungkap Nur Seha (Widyabasa Ahli Muda) Tim Pelindungan Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Provinsi Banten selaku Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah disela kunjungannya pada Jum'at, 10 Oktober 2025 di SMP Putra Satria Jl. Ciledug Raya No. 46 RT. 006/004 Kel. Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan Kota Adm Jakarta Selatan.
Dijelaskannya bahwa selain itu, pihak sekolah juga memiliki sanggar Betawi yang menjadi wadah pengembangan seni dan bahasa Betawi bagi para siswa. Keberadaan sanggar ini mendapat dukungan penuh dari yayasan dan kepala sekolah, sebagai bentuk komitmen terhadap pelindungan bahasa daerah.
"Kami senang sekali dengan program pelestarian bahasa dan budaya Betawi yang dilakukan SMP Putra Satria. Kami berharap sikap positif terhadap bahasa daerah, khususnya Betawi, dapat berdampak pada pelindungan bahasa Betawi yang kini mengalami penurunan penutur di Jakarta," jelasnya.
Ditegaskannya bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara sekolah, guru, dan lembaga pelindungan bahasa,"Dapat memperkuat upaya menjaga keberlangsungan bahasa dan budaya Betawi di tengah masyarakat modern," tegasnya.
Senada dengan itu, Johan Wahyudi selaku Kepala Sekolah SMP Putra Satria berharap semoga kegiatan kunjungan ini memberikan pemantik untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat kearifan lokal, khususnya seni budaya Betawi di SMP Putra Satria. Sehingga sanggar di SMP Putra Satria menjadi sekolah pilot projeck, khususnya di DKI Jakarta dan juga dapat berperan menjadi duta budaya Betawi di tanah kelahiran sendiri. Karena jika budaya bahasa daerah, khususnya Betawi dilupakan, maka akan di gerus zaman digital.
"Oleh karena itu, SMP Putra Satria dalam rangka mengenalkan budaya Betawi baik melalui bahasa dan budaya, kami masukkan kedalam Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) yaitu Muatan Lokal Pendidikan Seni Budaya Jakarta (Mulok PSBJ) dengan mengacu kepada literasi buku yang masih dipadukan dengan modul pembelajaran hak cipta karya sanggar Putra Satria," pungkasnya.



Posting Komentar