Pelajar Setingkat SMP Meninggal Saat Tawuran Di Magelang
ANEKAFAKTA.COM,,Magelang -- Aksi tawuran saling tantang melalui Media Sosial Instagram memakan korban. Kejadian sekira pukul 17.30 WIB, kedua kelompok remaja sekolah menengah pertama bertemu di wilayah Pasuruhan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada Jum'at (7/11/2025) sore.
Bentrokan antara kelompok dari SMP dan MTS di kabupaten Magelang tersebut mengakibatkan pelajar meninggal dunia dan dua rekannya 1 sekolah mengalami luka-luka.
Seorang remaja berinisial R (14) meninggal dunia sedangkan dua rekannya
FKM (14) dan MFP (14), mengalami luka dan sempat dirawat di rumah sakit.
Hal itu disampaikan Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Sianipar melalui Wakasatreskrim, AKP Toyib Riyanto dihadapan awak media, Rabu, (19/11/2025).
Menurutnya, saat bentrokan berlangsung, salah satu pelaku berinisial MA (17) mengeluarkan senjata tajam jenis celurit.
Pelaku kemudian menyabetkan celurit ke arah korban MFP hingga menyebabkan motor yang ditumpangi korban oleng dan menabrak trotoar. Akibat kejadian itu, tiga pelajar terjatuh dan R meninggal dunia setelah dirujuk ke RSUD Tidar.
Sementara, Polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah celurit sepanjang 80 cm, beberapa potong jaket, celana, serta satu unit sepeda motor Honda Beat bernopol AA 2282 UC.
" Tiga saksi telah dimintai keterangan untuk memperkuat penyidikan" tegasnya.
Wakasatreskrim, Akp Toyib Riyanto, mengatakan bahwa pihaknya bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat.
" Kami melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, dan mengamankan barang bukti. Tim Resmob bersama Unit Reskrim berhasil menangkap pelaku di Ngawi pada 10 November 2025, dan pelaku mengakui perbuatannya," ungkapnya.
Selain MA, polisi juga mengamankan AMY (15) yang berperan sebagai pengendara motor (joki). Keduanya kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut. "Anak dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara," terangnya.
Pihak kepolisan mengimbau agar masyarakat untuk segera melapor jika mengetahui adanya indikasi tawuran atau kekerasan.
"Kami berharap peran orang tua, sekolah, dan masyarakat lebih aktif dalam mencegah aksi tawuran yang merugikan generasi muda," pungkasnya. (Ikh)
Posting Komentar