Webinar dalam Rangka Peringatan 10 Tahun Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC)


Webinar dalam Rangka Peringatan 10 Tahun 
Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC) 

Anekafakta.com,Jakarta


"Kuy Kuliah di Korea: Mencari Inspirasi dari Keberhasilan Pembangunan 
Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Negeri Ginseng"
"Berbagi Pengalaman Kuliah di Korea" 
Jakarta, 9 September 2021 
Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC) adalah lembaga yang dibentuk secara 
bersama oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Korea Forest Service, dan 
secara resmi mulai beroperasi pada tanggal 21 Juli 2011, dengan tugas utama adalah 
memfasilitasi dan memperkuat kerjasama antara Republik Korea dengan Republik Indonesia 
di bidang kehutanan. Beberapa proyek kerjasama yang telah difasilitasi dan atau dilaksanakan 
oleh KIFC sejak berdirinya sampai saat ini adalah : 
 
Pembangunan fasilitas dan sarana wisata alam di Sentul Eco-Edu Tourism Forest (SEETF), 
Sentul – Bogor, Jawa Barat; 
 Korea-Indonesia Joint Project on REDD+ di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar 
Serkap, Riau; 
 
Pembangunan fasilitas dan sarana wisata alam berbasis masyarakat di Taman Wisata 
Alam (TWA) Gunung Tunak, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat; 
 
Pengembangan Gallery Korea di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat; 
 Operasionalisasi Rumpin Seed Source and Nursery Center (RSSNC), Rumpin, Bogor, Jawa 
Barat; 
 
Restorasi lahan gambut bekas terbakar di Jambi. 
Setelah sepuluh tahun beroperasi, KIFC akan tetap melanjutkan misinya untuk kerjasama 
hijau antara Republik Korea dan Republik Indonesia, dengan moto: "Green Partnership, Green 
Future", dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk generasi milenial. 
Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-10, KIFC melaksanakan beberapa 
kegiatan yang melibatkan generasi milenial, yaitu lomba foto dan lomba video dengan tema: 
"Kasa Karya Kehutanan di Era Pendemi", yang dilaksanakan antara bulan Maret – Juli 2021, 
yang diikuti oleh 389 peserta. 
Masih dalam rangka peringatan ulang tahun dan juga untuk pelibatan generasi milenial, 
pada tanggal 9 September 2021 KIFC menyelenggarakan Webinar dengan tema :

Kuy-Kuliah di Korea : Mencari Inspirasi dari Keberhasilan Pembangunan 
Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Negeri Ginseng" 
"Berbagi Pengalaman Kuliah di Korea" 
 Tujuan dari Webinar ini adalah untuk memberikan informasi dan berbagi pengalaman 
kepada para milenial Indonesia tentang bagaimana belajar di Korea dan tentang peluang 
beasiswa untuk belajar di Korea. 
 Webinar ini akan berbagi pengetahuan dan pengalaman praktis untuk sukses meraih 
beasiswa, menjadi mahasiswa tangguh berprestasi dan lulus tepat waktu. Oleh karenanya 
Webinar ini akan menghadirkan narasumber dari penerima beasiswa di Korea, baik yang telah 
menyelesaikan studinya, atau yang sedang menempuh studi maupun yang sedang dalam 
persiapan untuk berangkat studi. Untuk memberikan infomasi secara langsung dari 
universitas di Korea, salah satu pembicara berasal dari Kookmin University, yaitu : Prof. Dr. 
Lee Chang-bae. 
 Para narasumber akan memaparkan peluang beasiswa di Korea, kiat-kiat dan pengalaman 
mendapatkan beasiswa dan proses kuliahnya. Sebagai pengantar diskusi tersebut Dr. Ir. 
Mariana Lubis, M.M, Plt. Kepala Pusat Diklat LHK (Pusdiklat LHK) dan Mr. LEE Joonsan, First 
Secretary of Forestry, Agriculture, Fishery and Climate Change Korean Embassy akan 
menyampaikan sambutan dan penutup diskusi oleh Mr. LEE Sung-gil, Korean Co-Director KIFC, 
dan Uus Danu Kusumah, S.Hut, ME, Indonesian Co-Director KIFC. 
 Webinar ini diharapkan dapat menarik minat generasi milenial Indonesia untuk belajar di 
Korea, karena Korea saat ini telah jadi salah satu preferensi mahasiswa Indonesia untuk 
melanjutkan studinya, mulai dari jenjang sarjana, pascasarjana hingga doktoral. Untuk 
kawasan Asia, kampus-kampus Korea bersaing dengan kampus-kampus di Singapura, Hong 
Kong, Jepang, Malaysia, dan Taiwan dalam beberapa pemeringkatan, seperti versi QS 
(Quacquarelli Symonds) yang mengukur beberapa parameter diantaranya reputasi akademik, 
jumlah publikasi berapa banyak publikasi tersebut dikutip, serta rasio mahasiswa dan tenaga 
pengajar asing. 
Berdasarkan pemeringkatan versi QS Pada tahun 2020, Korea Advanced Institute of 
Science & Technology (KAIST) berada di peringkat pertama, kemudian disusul Seoul National 
University (SNU), Korea University, Sungkyunkwan University (SKKU) dan Yonsei University 
dalam lima besarnya. Pada urutan selanjutnya hadir Pohang University of Science and 
Technology (POSTECH), Hanyang University, Kyung Hee University, Ewha Womans University, 
dan Sogang University melengkapi daftar sepuluh besar versi QS. 
Jakarta, 9 September 2021. 
Indonesian Co-Director KIFC 
Uus Da

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama