Terima Estafet Regenerasi, IKSM Wujudkan Aktivitas Sosial Bidang Pendidikan


Terima Estafet Regenerasi, IKSM Wujudkan Aktivitas Sosial Bidang Pendidikan



Ikatan Keluarga Siti Manggopoh (IKSM) menerima tongkat estafet regenerasi dari Yayasan Sitti Manggopoh  (YSM) untuk melanjutkan misi sosial di bidang pendidikan.

Ketua Umum IKSM, Mukti Ali, S.H., M.Kn di Jakarta, Senin (22/11/21) mengakui kepada media, memang ada jeda peralihan namun kini sebuah awal yang baik untuk memulai kembali sudah ditemukan oleh  Yayasan Sitti Manggopoh dan IKSM.

Hal itu, menurutnya, merupakan kesimpulan yang dicapai dalam musyawarah bersama,  keluarga besar Perantau Manggopoh, Lubukbasung, Agam, Sumbar.

Musyawrah yang diikuti oleh unsur Yayasan Sitti Manggopoh , IKSM, dan Bundo Kandung Manggopoh (BKM) dilksanakan hari Minggu (21/11/21) di RM Sederhana, Juanda, Jakarta Pusat. 

Musyawarah dipandu oleh para pendiri Yayasan Sitti  Manggopoh yang kini sudah berusi 76 - 80an tahun. Di antara mereka yaitu Kombes Pol (Pur). Ponis Djaapar. BA. Dt. Rajo Harimau, H. Basri, dan H Husni Banjar. Dari IKSM selain Mukti, juga Pembina IKSM, Edi Erista Mulyadi.

Saat ini, IKSM sudah menerima pengalihan dan Pembaharuan Kepengurusan YSM  dan tinggal ke notaris saja.

Penyerahan juga berikut aset berupa tanah dan gedung di Cempaka Putih, Jakarta untuk diberdayakan lanjut dalam bidang pendidikan atau bidang lainnya nanti yang bersifat sosial.

Dulu di gedung itu  diseelenggarakan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang terbuka untuk anak-cucu warga DKI asal Manggopoh dan umum.

"Selanjutnya akan kita  susun lagi program ke depan agar pendidikan yang sempat vakum sejak 2015, bisa aktif kembali. Mohon doa, terutama dari keluarga besar Manggopoh di rantau dan di Ranah Minang," harap Mukti Ali.

Menurut Mukti, anggota
IKSM  yang sudah terdaftar resmi ber-KTA sekitar 300an orang. Mereka tersebar di Jabodetabek,  Banten, Riau dan DKI Jakarta..

Kata anak muda berprofesi pengacara itu, mereka juga sedang mengumpulkan uang Rp20 juta untuk bisa ikut memberangkatan putri Manggopoh, Febby, yang selepas SMA di kampung halaman mendapat panggilan kuliah di Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Biaya yang dibutuhkan Febby, total Rp45 juta mamun masih kurang Rp20 juta lagi. Mulai tahun kedua nanti biaya untuk Febby selama menjalankan pendidikan di Al-Azhar sepenuhnya menjadi tanggungan Mesir.

Kami berharap, di masa-masa mendatang akan ada Febby-febby lain dari Manggopoh yang berprestasi baik sehingga mendapat beasiswa ke nengara-negara maju lainnya. 

Pembangunan SDM bangsa Indonesia , lanjut Mukti, adalah penting. "Usai pendidikan mereka pulang membangun Indonesia. Tapi, jangan lupa, meski lulusan luar negeri, hendaklah tetap tertanam pada diri mereka bangga sebangai bangsa Indonesia berkarakter pejuang," tambah Mukti.

Dengan begitu, Mukti berharap, IKSM biar sekecil apa pun bisa memberi sumbangan  bagi pembabgunan SDM Indonesia yang berkualitas setara dengan SDM-SDM  dari daerah lain.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama