Bila Tidak Bisa Menjadi Matahari, Masih Bisa Menjadi Bintang


Bila Tidak Bisa Menjadi Matahari, Masih Bisa Menjadi Bintang




Oleh Mas Solehudin, Ketua Klub Study Benteng Banten


Sederhana banget nasehat kawanku. Tapi sangat _ngena_ banget. Aku begitu menikmati nasehat beliau yang renyah. Segala "kemumetan" pikiran bisa lenyap tanpa bekas bila berdiskusi dengan beliau.

Beliau bukan orang sekolahan. Bukan orang kampus-an. Tapi orang yang begitu tekun melakoni Kehidupan dengan sungguh-sungguh. 

Dari penuturan beliau, kuliahnya "berantakan" hanya karena tidak cukup absen untuk ikut ujian. Padahal Kemampuan beliau dalam mengartikulasikan pemikiran dan berani membangun gagasan begitu hebat.

Aku sendiri sangat menghormati beliau. Gagasan, pemikiran serta pengalamannya yang kaya membuat aku tertarik untuk berdiskusi serius.

Aku sangat tertarik berdiskusi dengan tanpa "referensi teks book". Berdiskusi hanya memaparkan teori-teori yang dibikin orang lain sangat tidak menarik buatku. 

Entahlah, dari dulu aku suka mengkritisi "pemikiran" dan Gagasan.  Kebiasaan itu sampai detik ini masih kuat terbawa dalam diriku.

Walaupun awalnya hanya sekedar hobi "mengkritisi pemikiran" tapi lama-lama membentuk cara pandang diriku.

Aneh tapi nyata, lama-lama dengan bersikap seperti itu muncul suatu keberanian berfikir, keberanian bersikap dan keberanian bertindak. Dalam bahasa simplenya memiliki sikap independen. Mandiri tanpa tergantung dengan siapapun.

Aku sendiri saat ini sangat menikmati proses perkuliahan di Program Pascasarjana Unis Tangerang. Apapun dinamikanya aku memilih bersikap enjoy aja. Memilih bersikap bahagia.

Seperti nasehat temenku, enjoy kan hatimu, bila tidak bisa jadi matahari, kamu masih bisa jadi bintang...masih tetap berada di posisi atas kan. 

Sukses buat temen-temen semua. 

(Tim/Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama