Dr. Komaruzaman, M.Ed : Pj Gubernur Memarjinalkan Penggerak Pendidikan di Banten



Dr. Komaruzaman, M.Ed : Pj Gubernur Memarjinalkan  Penggerak Pendidikan di Banten

Anekafakta.com,Tangerang 

Sangat ironis, di tengah para Pimpinan Daerah berjibaku membangun kualitas pendidikan, bersinergi dengan stakeholder dan berkolaborasi dengan para penggerak pendidikan, namun Banten menjadi prototipe kepemimpinan yang tidak memiliki sense off problem terhadap dunia pendidikan. 

Secara logika sederhana saja, jika tugas pengawas sekolah dalam satu kabupaten/kota harus mengawasi  20 sampai 40 sekolah dan itupun masih banyak pengawas yang merangkap dengan sekolah lain yang berlainan gugus dengan wilayah yang lumayan jauh. Sungguh hal tersebut sangat tidak memberikan nilai kualitas pendidikan dan mutu manajemen pendidikan di Banten. Sebagai pengambil kebijakan sejogyanya Pj Gubernur harus memahami kondisi dan situasi realitas di masyarakat. 

"Mestinya problematika cawas tingkat SMA ini tidak  "terkatung-katung ".  Jika Pj Gubernur  mendengar aspirasi mereka dan bersinergi mewujudkan Banten yang cerdas.", Hal ini disampaikan kepada anekafakta.com Selasa 26/09/2023 di Tangerang.

Selanjutnya Dr Komar mengatakan,"Sebagai warga Banten dan aktivis 98 yang ikut bersama-sama mendorong pembentukan Provinsi Banten saat berkumpul dengan mahasiswa Banten di dan Himata di Jogjakarta, tentu saya merasa prihatin dan kecewa dengan fakta seperti ini.",Ucap Dr Komaruzaman.

"Seharusnya ada good willing dari Pj gubernur untuk berfikir secara outside off the box dalam memajukan pendidikan di Banten, bersinergi dengan para pemangku kebijakan dalam dunia pendidikan dan penulis berharap harus ada gerakan bersama insan pendidikan dengan komitmen membangun kualitas dengan dengan membangun SDM nya.", lanjut Dr Komar

Tak hayal bagaimana kita mau membangun SDM yang berkualitas jika pranata dan insan pengawas pendidikan saja masih tarik ulur dalam kepentingan politik, sudah bukan masanya lagi arogansi kekuasaan dan kepentingan yang bersifat top down tapi harus button up, dan masyarakat sudah menyuarakan ini.

"Jika saluran dialog terputus maka jalan satu-satunya adalah para Cawas bergerak bersama mahasiswa dan masyarakat untuk bersama bersinergi agar problem di dunia pendidikan di banten ini selesai dan tidak carut marut.", Tandas Dr Komar.

Reporter Solehudin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama