Bapas Semarang Gandeng Owner Singkong Keju D-9 Latih 16 Klien Pemasyarakatan Jadi Wirausaha Mendukung Program Ketahanan Pangan






Bapas Semarang Gandeng Owner Singkong Keju D-9 Latih 16 Klien Pemasyarakatan Jadi Wirausaha Mendukung Program Ketahanan Pangan

ANEKAFAKTA.COM,Salatiga - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang terus mendorong kegiatan kemandirian meningkatkan ekonomi klien pemasyarakatan melalui program inovatif BRILIAN BASSAMA (Bimbingan Kepribadian dan Kemandirian Keliling Bapas Semarang) dalam mendukung Program Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI juga 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang Peningkatan Ketahanan Pangan dengan memberdayakan Klien Pemasyarakatan pada Selasa, 22 Juli 2025. Program ini digelar di rumah produksi Singkong Keju D-9 di Kota Salatiga, dalam bentuk pelatihan kewirausahaan berbasis olahan singkong. Selasa (22/07/2025).

Sebanyak 16 klien pemasyarakatan terlibat aktif dalam kegiatan bertema "Penguatan Karakter: Menjadi Pribadi Tangguh", yang memadukan pelatihan keterampilan dan pengembangan karakter. Program ini merupakan bagian dari strategi reintegrasi sosial melalui pembinaan berbasis komunitas dan kewirausahaan.

UMKM Lokal Jadi Mitra Pembinaan
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemilik Singkong Keju D-9, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), taruna POLTEKPIN, serta para pembimbing dan pegawai Bapas Semarang.

Dalam sambutannya, pemilik Singkong Keju D-9, Hardadi, menyatakan komitmennya mendukung pembinaan sosial yang nyata dan inklusif.

"Kami percaya bahwa masyarakat perlu terlibat langsung dalam menciptakan ruang belajar dan peluang bagi klien pemasyarakatan agar mereka bisa bangkit dan mandiri," ujarnya.

Kepala Bapas Kelas I Semarang, Totok Budiyanto, secara resmi membuka acara dan menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang terjalin. Ia menekankan pentingnya pelatihan semacam ini sebagai bekal hidup bagi para klien.

"Singkong yang awalnya bernilai rendah bisa berubah menjadi produk bernilai tinggi setelah diolah. Ilmu seperti ini sangat penting untuk mendorong kemandirian ekonomi klien," jelas Totok.

Ia juga menegaskan bahwa program ini mendukung visi Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat, dan akan terus digulirkan di wilayah lain seperti Semarang, Kendal, dan Demak.

Bimbingan Kemandirian dan Kepribadian
Sesi Bimbingan Kemandirian difasilitasi langsung oleh Hardadi. Para peserta mendapatkan pelatihan praktis tentang pengolahan produk berbasis singkong, mulai dari teknik produksi hingga strategi pemasaran.

Setelah sesi materi, peserta diajak melihat langsung proses produksi di rumah usaha Singkong Keju D-9, memberi pengalaman nyata yang relevan dengan dunia usaha.

Selain pelatihan teknis, sesi Bimbingan Kepribadian dipandu oleh Catur Yuliwiranto, Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Madya Bapas Semarang. Ia memotivasi peserta untuk membangun karakter yang tangguh, optimis, dan siap menghadapi tantangan hidup setelah kembali ke masyarakat

Klien Pemasyarakatan Berpartisipasi Aktif
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib dan interaktif. Tingginya antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, serta dukungan moril dari para undangan yang hadir.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap kesiapan klien dalam proses reintegrasi sosial, sekaligus menjadi contoh konkret pelaksanaan pembimbingan yang kolaboratif dan kontekstual.

Darman /red

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama