GMNI Jakarta Selatan Desak DPR segera Membuka Ruang, Pemakzulan Terhadap Gibran Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Atas Pelanggaran Konstitusi



GMNI Jakarta Selatan Desak DPR segera Membuka Ruang, Pemakzulan Terhadap Gibran Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Atas Pelanggaran Konstitusi



Jakarta,- Anekafakta.com

Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Kamis (19/06/2025). Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap situasi politik nasional yang dinilai masih dibayang-bayangi oleh warisan Orde Baru dan dinasti kekuasaan yang kian menguat.



Aksi yang mengusung tajuk "Potong Satu Generasi: Bersihkan Pemerintahan Militer dari Warisan Orde Baru dan Pecat Semua Pejabat Rezim Dinasti!" itu disertai dengan pernyataan sikap keras terhadap jalannya pemerintahan saat ini.


Ketua GMNI Jakarta Selatan, Dendy, menyampaikan bahwa selama elit politik dan militer masih didominasi oleh tokoh-tokoh lama yang lahir dari sistem Orde Baru, maka cita-cita reformasi 1998 akan terus terhambat.

"Selama 27 tahun reformasi berjalan, yang terjadi justru pengkhianatan terhadap nilai-nilai demokrasi. Presiden Jokowi, yang sebelumnya diharapkan membawa perubahan, kini justru memperkuat dinasti politik dan melemahkan institusi antikorupsi seperti KPK," ujar Dendy dalam keterangannya.

Ancaman Pemakzulan Prabowo-Gibran

Dalam aksinya, GMNI Jakarta Selatan juga memberikan peringatan keras kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Jika tuntutan-tuntutan tersebut tidak segera ditindaklanjuti, mereka siap mendorong pemakzulan terhadap keduanya.


"Kami mendesak DPR segera membuka ruang pemakzulan terhadap Gibran sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelanggaran konstitusi dan etika demokrasi," tegas Dendy.

*"Gerakan "Potong Satu Generasi"*

Menurut GMNI, gerakan ini bukan bentuk diskriminasi terhadap generasi tua, melainkan langkah revolusioner untuk memutus mata rantai kekuasaan yang korup, otoriter, dan bertentangan dengan semangat reformasi.

"Kami tidak menolak generasi tua, tetapi kami menolak generasi yang korup dan mengkhianati reformasi. Sudah saatnya generasi baru mengambil alih arah bangsa dengan semangat keadilan dan demokrasi," kata Dendy.


GMNI Jakarta Selatan menegaskan kesiapannya untuk terus menggelar aksi lanjutan secara besar-besaran di Gedung DPR apabila tuntutan tersebut tidak segera mendapat respons dari pemerintah maupun parlemen.

(D.Wahyudi)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama