Lebaran Sebentar Lagi, Penguasa Penguasa beri Hamba Uang
Oleh Tubagus Solehudin, Ketua Study Islam dan Politik (KSIP)
Tak terasa sebentar lagi kita akan menyambut Idul Fitri. Ramadhan bulan penuh berkah dengan segala cerita cerianya akan segera meninggalkan kita.
Malam ketupat besok malam sudah kita bisa nikmati. Ketupat penuh makna. Bukan sekedar menikmati sajian ketupat yang nikmat tapi ada makna yang tersembunyi yang mesti kita pahami, kita yakini dan kita lokani.
Menjadi muslim itu suatu anugerah terindah dan terbesar sebagai manusia dari Tuhan. Menjadi muslim itu berarti sudah siap menerima takdirNya menjadi Khairul Ummah. Sebaik-baiknya umat yang dipersiapkan untuk menyebarkan Rahmah Tuhan Kepada seluruh Umat manusia.
Ya begitulah konsekuensi menjadi muslim. Menjadi manusia seutuhnya. Menjadi hambaNya yang utuh. Menjadi KhalifahNya di bumi yang mewarisi bumi dengan segala isinya.
Pernahkah kita menyadari dengan sesadar-sadarnya, bahwa kita adalah pewaris bumi yang sesungguhnya. Bahwa Tuhan sudah memberikan mandat kepada Adam Alaihissalam dan seluruh keturunannya sebagai pihak yang berhak mengelola bumi dan seluruh kekayaan yang terkandungnya.
Itu bermakna bahwa bumi milik bersama. Tanah, air, udara adalah hak dasar yang harus diberikan secara merata dan adil kepada Bani Adam. Jangan sampai bumi milik Alloh tapi hambaNya hidup ngontrak di tanah TuhanNya.
Adalah tidak masuk akal, bila ada kelaparan dan kemiskinan di bumi. Padahal Iman kita berdasarkan kitab Suci dari Tuhan berkata, "Tuhan Sudah menjamin Rizki semua hambaNya. Tidak ada kematian bila Rizki dari Tuhan masih ada", itu yang kita yakini dari Iman kita.
Apalagi negara kita Indonesia. Negeri belahan surga yang sengaja Tuhan Turunkan ke bumi. Bila masih ada kelaparan dan kemiskinan di negara kita pasti ada yang salah dalam negara kita. Bila masih ada yang mati bunuh diri karena tidak berdaya menghadapi hidup pasti ada yang salah dalam sistem keimanan kita.
Duit BAZNAS yang jumlahnya T-an saya kira seharusnya mampu memberdayakan warga papa yang perlu dikuatkan. Sekelas masjid Jogokaryan di Jogyakarta saja mampu menggerakkan dan menginspirasi umat untuk berdaya. Apalagi sebesar BAZNAS dengan dana yang besar mencapai T-an seharusnya sudah bisa menyapu bersih kemiskinan dari bumi Indonesia.
Tapi nampaknya belum ada tanda-tanda rakyat Indonesia hidupnya bakal sejahtera. Apalagi makmur loh jinawi. Masih jauh ngakhayalnya. Meskipun Tuhan sudah anugerahi dengan berlimpahnya kekayaan yang luar biasa. Rakyat Indonesia tetap saja harus berjibaku agar tetap bisa bertahan hidup dengan segala dinamikanya.
Sebagai warga negara yang memiliki harapan dan keyakinan terhadap Indonesia masa depan tentu kita mengharapkan perubahan dan perbaikan serta keberlanjutan kemajuan kepada penguasa yang mendapat mandat dari rakyat agar serius menjadi pelindung segenap rakyat Indonesia dan seluruh tanah tumpah darahnya.
Menjelang 79 tahun kita merdeka. Mohon rakyat jangan lagi menunggu di gerbang kemerdekaan. Tolonglah ajak rakyat masuk ke gedung kemerdekaan Indonesia yang sejati. Agar janji-janji kemerdekaan memang benar adanya. Bukan janji kosong.
Mudah-mudahan di Bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri ini kita semua bisa kembali di jalan kesucian jiwa agar bisa menjaga warisan leluhur kita yang bernama Indonesia. Ya syukur-syukur penguasa memberi kita Uang buat THR. Itu sich Alhamdulillah banget.
_Ciputat, 16 Ramadhan 1445 H_
إرسال تعليق