Asesmen Awal Rehabilitasi Sosial: Lapas Perempuan Sungguminasa Bersama BNNP Sulsel Gali Potensi Pemulihan Warga Binaan



Asesmen Awal Rehabilitasi Sosial: Lapas Perempuan Sungguminasa Bersama BNNP Sulsel Gali Potensi Pemulihan Warga Binaan

ANEKAFAKTA.COM,Sungguminasa - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Sungguminasa bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan melaksanakan kegiatan Asesmen Awal Rehabilitasi Sosial bagi Warga Binaan, pada Kamis, 17 Juli 2025, jam 09.00 WITA hingga selesai. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama dalam mendukung pemulihan dan pembinaan warga binaan melalui pendekatan berbasis bio-psiko-sosial.

Sebanyak 20 orang warga binaan yang sebelumnya telah menjalani proses skrining dengan instrumen ASSIST versi 3.1, dinyatakan memiliki tingkat risiko penggunaan zat pada kategori sedang dan selanjutnya menjadi peserta dalam asesmen lanjutan. Proses asesmen dilakukan oleh dua orang asesor dari BNNP Sulsel dengan menggunakan instrumen ASI (Addiction Severity Index) versi 3.0, yang dirancang untuk menggali secara menyeluruh aspek biologis, psikologis, dan sosial peserta.

Kegiatan ini diawasi langsung oleh Kasi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Binadik), Santy Sastriawati serta Program Manager, Lia Novita Sari guna memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai dengan standar rehabilitasi yang telah ditetapkan. Hasil asesmen ini nantinya akan dilaporkan secara resmi oleh pihak BNNP Sulsel dan menjadi dasar penyusunan Rencana Terapi Individu (RTI) bagi setiap peserta rehabilitasi.

Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa, Yohani Widayati, menyampaikan bahwa asesmen ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membangun fondasi program rehabilitasi sosial yang berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk memberikan layanan rehabilitasi yang tepat sasaran, terukur, dan menyeluruh. Asesmen awal ini menjadi dasar penting untuk menyusun rencana terapi individual yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing warga binaan," ujarnya.

Senada dengan itu, Kasi Binadik, Santy Sastriawati menegaskan pentingnya proses asesmen dalam pemulihan warga binaan.

"Kegiatan ini merupakan bentuk upaya sistematis kami dalam mendampingi proses perubahan warga binaan agar mereka dapat menjalani program rehabilitasi sosial secara optimal dan berkelanjutan," pungkasnya.

Dengan pelaksanaan asesmen ini, Lapas Perempuan Sungguminasa terus menunjukkan keseriusannya dalam menghadirkan pembinaan yang holistik dan bermakna bagi warga binaan, khususnya dalam mendukung proses pemulihan dari ketergantungan narkotika.

Post a Comment

أحدث أقدم