Djrot Saiful Hidayat Sampaikan Pesan Megawati : Wong Cilik Bersatu Meski dihantam Tidak Akan Mati, Karena Mereka Adalah Akar Rumput






Djrot Saiful Hidayat Sampaikan Pesan Megawati : Wong Cilik Bersatu Meski dihantam Tidak Akan Mati, Karena Mereka Adalah Akar Rumput



Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Ribka Tjiptaning mengatakan Peristiwa 27 Juli atau Kudatuli adalah tonggak lahirnya reformasi di Indonesia.

Menurut Ribka, tidak akan ada Reformasi 1998, jika kerusuhan akibat penyerangan kantor PDI pada 1996 tidak terjadi.

Hal tersebut disampaikan Ribka usai acara peringatan Peristiwa Kudatuli di kantor DPP PDI-P di Jalan Diponegoro No. 58, Menteng, Jakarta Pusat. PDI-P memperingati 29 tahun Kudatuli dengan menggelar tabur bunga dan doa bersama.

"Tanpa (peristiwa) 27 Juli, tidak ada reformasi," kata Ribka Tjiptaning di kantor DPP PDI-P, Minggu (27/7/2025).

Ribka menambahkan, perjalanan reformasi saat ini masih panjang dan banyak yang perlu diperjuangkan. Politikus senior PDI-P itu menilai, cita-cita reformasi belum tercapai.

Ribka pun mengingatkan kader-kader PDI-P tidak melupakan sejarah partai. Menurutnya, partai berlambang banteng moncong putih itu harus membangun basis rakyat dan "tidak cengeng".

"Reformasi ini masih sekadar angan-angan. Tetapi, Banteng PDI-P tidak boleh ngambek, tidak boleh cengeng! Kita harus bangun kekuatan basis rakyat, seperti dulu Mega menang bukan karena rakyat," kata Ribka.

Sementara Djarot Saiful Hidayat dalam sambutannya menegaskan
"Jalan demokrasi untuk menciptakan rakyat yang bahagia sejahtera Adil dan makmur
belum bisa tercapai.

Tadi saya minta, saya ngomong sama Mbak Ribka, agar sekali waktu kegiatan seperti ini harusnya dilakukan secara sederhana, sehingga kita bisa duduk sama-sama di bawah, kalau perlu dengan hamparan koran supaya bisa dipakai  untuk mengingatkan kita semua bahwa, kita semua ini anggota simpatisan PDI Perjuangan adalah kader-kader simpatisan satu partai,
Bukan partai yang isinya para kader yang kapitalistik, yang individualistik, yang jauh dari rakyatnya.

Peristiwa 27 juli menunjukkan kalau wong cilik itu bersatu meskipun dihantam, ditekan tidak akan pernah mati, dan itu yang disebut oleh Ibu
Megawati mereka sebagai akar rumput pungkas Djarot.

D.Wahyudi/Red

Post a Comment

أحدث أقدم