Kartel Kokain Amerika Latin Menyusup Lewat Jalur Wisata: Indonesia Hadapi Ancaman Narkoba Gaya Baru
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta — Di balik pesona pariwisata Indonesia yang mendunia, kini mengintai ancaman serius.
Jaringan kartel narkoba internasional mulai menyusup lewat celah jalur wisata. Kartel Kokain asal Amerika Latin diketahui semakin masif mengincar pasar narkoba dalam negeri, menjadikan destinasi wisata populer seperti Bali sebagai sasaran empuk mereka.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Marthinus Hukom, dalam konferensi pers di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Ia menegaskan bahwa gelombang penyelundupan kokain dari Amerika Selatan ke Indonesia kini terjadi dengan metode yang semakin canggih dan terorganisir.
"Peningkatan signifikan dalam kasus penyelundupan kokain menunjukkan bahwa kartel narkoba Amerika Latin telah menjalin kolaborasi erat dengan jaringan dalam negeri," tegas Marthinus.
Menurutnya, wilayah pariwisata menjadi target strategis karena karakteristiknya yang terbuka dan tingginya potensi konsumen, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Situasi ini menuntut peningkatan kewaspadaan lintas sektor, mulai dari pengawasan perbatasan hingga pengamanan destinasi unggulan.
Dalam rentang waktu dua bulan terakhir (Juni–Juli 2025), BNN RI bersama Divisi Pemberantasan Narkoba berhasil menggelar operasi masif di berbagai wilayah Indonesia. Hasilnya sangat signifikan:
84 kasus narkoba berhasil diungkap.
136 tersangka ditangkap, terdiri dari 129 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 7 Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Brasil, dan Afrika Selatan.
Operasi ini menyasar daerah-daerah yang selama ini dikenal sebagai titik rawan peredaran narkotika, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Bali, hingga Kalimantan.
Dari berbagai operasi yang digelar, aparat berhasil menyita total barang bukti 561 kilogram narkotika, dengan rincian: Sabu 337,3 Kg, Ganja 219,8 Kg, Kokain 3 Kg, Ekstasi 3.152 butir, Ganja sintetis 40 gram, Bahan kimia padat 3,2 Kg, Bahan kimia cair 4,7 liter
Salah satu pencapaian krusial dalam operasi ini adalah penggagalan pendirian laboratorium narkoba tersembunyi (clandestine lab) di wilayah Sumatera Utara, yang disebut Marthinus sebagai langkah penting dalam memutus rantai produksi lokal narkotika.
Dengan total barang bukti yang diamankan, BNN memperkirakan bahwa negara berhasil menyelamatkan masyarakat dari potensi kerugian ekonomi sebesar Rp852 miliar.
Lebih dari itu, operasi ini juga diyakini mampu mencegah penyalahgunaan narkoba terhadap sekitar 1,4 juta jiwa.
"Ini adalah panggilan darurat bagi kita semua. Seluruh elemen bangsa, dari aparat hingga masyarakat sipil, harus bersatu untuk melindungi generasi penerus dari bahaya laten kartel internasional," pungkas Marthinus dengan nada tegas.
Red/anekafakta.com
Foto Caption:
Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom saat memberikan pernyataan pers mengenai peningkatan upaya penyelundupan kokain oleh Kartel Amerika Latin ke Indonesia, di Kantor BNN, Jakarta (30 Juli 2025).
إرسال تعليق