Tangerang,Anekafakta.com-Budaya tradisi orang Tangerang sudah tergerus modernisasi dan perubahan jaman. Ketika saya kecil masih bisa bermain gala asin di halaman di bawah sinar bulan. Sekarang orang Tangerang udah kaga punya halaman dan sinar bulan karena udah berganti dengan listrik.
Demikian pernyataan Enny Suryani Djiran salah satu tokoh Perempuan Tangerang pada Selasa, 8 Juli 2025 disela wawancara dengan anekafakta.com dikediamannya yang asri Jl. H. Djiran No. 2 RT.02/01 Pinang, Tangerang, Banten.
Dijelaskannya bahwa sepengetahuan saya, sekitar tahu 70 an masih ada beberapa kelompok kesenian di Tangerang, seperti : tari cokek, musik gambang kromong, teater lenong Betawi pimpinan H. Nawi. Bahkan budaya masang "ancak" pun ada ketika orang hajatan.
"Tetapi seiring bertambahnya syiar agama Islam dengan maraknya kelompok pengajian dan majelis-majelis taklim, kesenian teater lenong Betawi, tari cokek dan musik gambang kromong pun tersisih, lenyap entah kemana," jelasnya.
Ditegaskannya bahwa selain kesenian, orang Tangerang juga punya makanan tradisional khas Tangerang yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh keluarga besar saya antara lain : sayur besan, ikan asin lengkio dengan kelapa gongseng, sayur asem, terancam ketimun, pecak ikan/oncom/jengkol, sayur ayam kuning, pindang bandeng kecap, gabus pucung, ketupat dengan sayur godog, semur daging, nasi goreng mengkudu, gecok gabus/jantung pisang, tumis kembang mede, tumis jantung pisang, sambel goang, sambel sereh.
"Ada juga penganan kue basah dan kering khas Tangerang lainnya, seperti tape uli, kue ncin, kue pepe, kue cucur, kue unti, bandos bojong, kue dadar unti, ketimun, getuk singkong, geplak, dodol, wajik," tegasnya.
Disamping itu, orang Tangerang juga punya adat-istiadat yang terus dipertahankan hingga sekarang, salah satunya adat-istiadat persiapan nikah yang pertama kudu disiapin adalah mahar, anteran (pakaian wanita, kosmetik, kue-kue, belanjaan sayur, beras dan lainnya). Ada lagi yang kudu disiapin, sesuatu yang sangat diinginkan pengantin wanita ketika kecil tapi kaga didapatin, misalnya sumur dengan timbanya.
"Yang tak kalah penting yaitu dekor rumah, dengan kain putih membalut tiang rumah bagian depan, dililitin daun beringin dan daun kelapa muda," pungkasnya.
(ziz/red)
إرسال تعليق