Yasbi Gelontorkan Program Kelompok Sadar Budaya Bersama Pegiat Budaya
ANEKAFAKTA.COM,Jakarta
Sadar dan berbudaya adalah dua kata yang memang sarat makna dan setidaknya kita harus mementingkan segala sesuatu penyesalan masalah itu harus musyawaran mencapai mufakat yang rukun dan damai.
Seperti yang dilakukan oleh para pendahulu kita sangat arif dan bijaksana, maka generasi muda sekarang ini sangat penting sadar dengan budaya lokalnya.
Demikian pernyataan R Panca Nur selaku panitia membuka kegiatan Diskusi "Sadar Budaya" Bersama Yasbi dan Komunitas Rumah Pohon Jagakarsa pada Sabtu, 23 Agustus 2025 dalam rangka Gebyar Memperingati HUT Ke 80 RI Bersatu Berdaulat Rakyat Sejahtera Indonesia Maju di Kafe Rumah Pohon Jl. Jagakarsa Raya No. 1000 RT. 013 RW. 005 Jagakarsa Jakarta Selatan.
Turut hadir Yasin sebagai Kasatlak Kebudayaan Kec. Jagakarsa, Gozali selaku pengurus Yasbi, Nasir Mupid sebagai Praktisi Seni Tradisi, Anto Ristargi sebagai Praktisi Seni Pertunjukan, Abdul Aziz sebagai Pemerhati Seni Budaya, Sofwan Amin sebagai Konten Kreator, Pegiat Budaya Rumah Pohon, Pegiat Budaya Jagakarsa Heritage, Pegiat Budaya Palang Pintu Betawi serta masyarakat pencinta budaya Betawi.
Senada dengan itu, Nasir Mupid sebagai narasumber menjelaskan bahwa kata Budaya itu terdiri dari dua kata, yaitu Budi dan Daya. Kedua kata tersebut mempunyai arti mendalam bagi kita untuk mengarungi lautan kehidupan ini harus mempunyai akhlaq yang baik serta semangat yang tinggi dalam mengembangkan khazanah budaya Betawi.
"Karena dalam mengembangkan khazanah budaya Betawi ke depan harus dilakukan dengan penuh kebijaksanaan para pelaku untuk masa depan budaya bangsa, khususnya budaya Betawi," jelasnya.
Disamping itu, Abdul Aziz sebagai pembicara selanjutnya menegaskan bahwa untuk membina, mengembangkan, melestarikan, memanfaatkan kekayaan budaya lokal sudah semestinya adanya sinergi antara pegiat budaya dan pemangku kebijakan dengan harapan segala permasalahan budaya yang ada ditengah masyarakat dapat berjalan dengan baik dan seimbang.
"Sehingga sangat diperlukan suatu wadah komunikasi misalnya Kelompok Sadar Budaya antara pegiat budaya ditengah masyarakat yang dibina langsung oleh pemerintah secara masive untuk keberlangsungan pembinaan budaya lokal dapat berjalan maksimal sesuai dengan amanah undang-undang dan regulasi hukum yang ada serta cita-cita bangsa," tegasnya.
Menurut Anto Ristargi selaku praktisi budaya menuturkan bahwa dalam megembangkan sadar budaya kita harus melihat beberapa aspek yang selain kebudayaan. Seperti misalnya aspek pendidikan, aspek pariwisata dan ekonomi kreatif juga harus terbilat bersama-sama dalam mengembang kebudayaan bangsa.
"Oleh karena itu, diharapkan kepada seluruh pegiat budaya untuk membuka pintu komunikasi dan berkordinasi aktif kepada instansi pendidikan serta priwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka bersinegi mengembangkan budaya bangsa," tuturnya.
Ziz/Red


إرسال تعليق