"Ayo Jadi Anak Hebat, Say No Bullying" : Bapas Kelas I Semarang Kembali Berikan Sosialisasi Bahaya Bulyying Melalui Program Layanan Inovasi Sanak Bassama Di SDN Wates 01 Semarang
ANEKAFAKTA.COM,Semarang – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui program SANAK BASSAMA (Sahabat Anak Bapas Semarang) yang kali ini digelar di SD Negeri Wates 01 beralamatkan di Jl. Manggis No. 2, Kelurahan Wates, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis 25/09/2025).
SD Negeri Wates 01 telah berdiri sejak tahun 1918 dan memiliki akreditasi A berdasarkan SK No. 165/BAP-SM/XI/2017 yang diterbitkan pada tanggal 09-11-2017. Sebagai sekolah unggulan, SD Negeri Wates 01 berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi para siswanya. Sekolah ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan fasilitasnya. Bekerjasama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas I Semarang SD Negeri Wates 01 berkomitmen menolak segala bentuk perundungan dilingkungan sekolahnya. Seruan "Say No to Bullying" atau ajakan untuk menolak segala bentuk tindakan perundungan atau ribut-ribut, dengan tujuan menciptakan lingkungan sekolah SDN WATES 01 yang aman, suportif, dan bebas dari kekerasan verbal, fisik, maupun psikologis.
Acara yang diikuti oleh 334 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 SD Negeri Wates 01 dibuka langsung oleh Kasi Bimbingan Klien Anak (BKA) Dini Eka Putri, A.Md.IP., SH, dilanjutkan dengan perkenalan dan ice breaking yang dipandu oleh Kasubsi Bimker BKA Inggar Rinukti, S.Tr.Pas, menciptakan suasana yang akrab dan menyenangkan bagi para siswa. Selanjutnya, sosialisasi mengenai bahaya bullying disampaikan oleh PK Muda Arif Agung Prasetyo, SH, MH yang memberikan materi edukatif dan komunikatif seputar dampak negatif bullying serta pentingnya saling menghargai antar teman. Membawakan materi bertajuk "Ayo Jadi Anak Hebat, Say No to Bullying", Arif menyampaikan bahwa bullying merupakan tindakan menyakiti atau mengintimidasi orang lain yang lebih lemah, baik secara fisik, verbal, sosial, psikologis, maupun melalui dunia maya (cyber bullying).
Kegiatan berlangsung semakin hidup dengan berbagai interaksi antara narasumber dan siswa. Para siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan, berbagi pengalaman, hingga mengikuti permainan edukatif yang membuat suasana semakin semarak. Antusiasme tampak jelas ketika banyak siswa berebut ingin menyampaikan pendapatnya, bahkan beberapa berani maju ke depan kelas untuk mencontohkan sikap anti bullying. Keaktifan tersebut diapresiasi dengan pemberian doorprize, yang semakin menambah semangat anak-anak.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan Ikrar Anti Bullying oleh seluruh siswa SDN Wates 01. Ikrar ini bertujuan untuk menanamkan komitmen sejak dini agar anak-anak terbiasa menjalin persahabatan dengan rukun, saling menghormati, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk melindungi teman yang menjadi korban bullying. Lebih dari itu, ikrar tersebut menjadi simbol bahwa siswa siap membangun budaya sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.
Ibu Aniek K selaku Kepala SDN Wates 01 dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif Bapas Semarang. "Kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi ini. Anak-anak mendapat pengetahuan baru sekaligus motivasi untuk berani menolak bullying. Harapannya, setelah ini tercipta lingkungan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan penuh persaudaraan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bapas Semarang yang diwakili oleh Kasi BKA Dini Eka Putri dalam keterangannya menegaskan bahwa program SANAK BASSAMA merupakan bentuk nyata kepedulian Bapas Semarang terhadap tumbuh kembang anak. "Tujuan kegiatan ini bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan karakter sejak dini agar anak-anak terbiasa dengan sikap positif, menghargai sesama, dan menjauhi kekerasan," ungkapnya.
Tujuan rutinitas sosialisasi "Say No to Bullying" melalui layanan inovasi SANAK BASSAMA adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang definisi, bentuk, dan dampak buruk bullying pada korban, pelaku, dan lingkungan, serta untuk mencegah tindakan perundungan, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, mendukung, dan saling menghargai antar siswa," tegas Dini Eka Putri.
"Bullying bisa berdampak sangat serius bagi korban, mulai dari menurunnya prestasi, rasa takut bergaul, hingga trauma mendalam. Bahkan, pelaku pun bisa terbiasa menyelesaikan masalah dengan kekerasan dan berisiko berhadapan dengan hukum. Karena itu, mari kita semua menjadi anak yang hebat dengan saling menghargai, menolong teman, dan berani berkata: Stop Bullying!," tegas Dini
Program SANAK BASSAMA sendiri dirancang sebagai wadah edukasi, motivasi, sekaligus pencegahan dini terhadap perilaku negatif pada anak, termasuk bullying. Harapannya, melalui kegiatan ini anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi hebat yang berempati, berakhlak mulia, serta siap membangun masa depan bangsa. Kegiatan SANAK BASSAMA merupakan wujud kontribusi Bapas Semarang dalam membentuk karakter anak bangsa yang lebih baik, khususnya dalam menanamkan nilai-nilai anti kekerasan sejak dini. Kegiatan SANAK BASSAMA ini akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan di berbagai sekolah sebagai aksi nyata dukungan Pemasyarakatan dalam pencegahan tindak kekerasan terhadap anak dan pelajar.
Darman/Red
إرسال تعليق