Klien Pemasyarakatan Bapas Kelas I Semarang Dibimbing Wirausaha Dalam Rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional Melalui Brilian Bassama






Klien Pemasyarakatan Bapas Kelas I Semarang Dibimbing Wirausaha Dalam Rangka Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional Melalui Brilian Bassama

ANEKAFAKTA.COM,SEMARANG - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Semarang kembali gelar program BRILIAN BASSAMA sebagai langkah inovasi mendukung Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita, 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan RI serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan yaitu membangun Ketahanan Pangan dengan memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan/ Klien Pemasyarakatan juga penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan/ Klien Pemasyarakatan untuk menghasilkan Produk UMKM. Bapas Kelas I Semarang melalui program BRILIAN BASSAMA terus mendorong kegiatan kemandirian untuk meningkatkan ekonomi klien pemasyarakatan melalui program inovatif BRILIAN BASSAMA (Bimbingan Kepribadian dan Kemandirian Keliling Bapas Semarang) di Wilayah Kabupaten dan Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kotamadya Salatiga dan Kabupaten Demak, Senin, (22/09/2025).

BRILIAN BASSAMA di Wilayah Kabupaten Semarang.

Di Wiayah Kabupaten Semarang program ini digelar di Pondok Qur'an dan Rumah Singgah An-Nasr Ungaran, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dalam bentuk pelatihan kewirausahaan memanfaatkan sumber daya alam dengan memberikan pelatihan berternak dalam skala rumahan. Teknik beternak skala rumahan mencakup pemilihan jenis ternak yang tepat, penyediaan kandang yang memadai dengan ventilasi dan kebersihan yang baik, pemberian pakan bergizi, manajemen kesehatan melalui vaksinasi dan pencegahan penyakit, serta pemantauan rutin terhadap pertumbuhan dan kondisi hewan ternak. 

Sebanyak 16 klien pemasyarakatan terlibat aktif dalam kegiatan BRILIAN BASSAMA yang bertemakan "Menjadi Manusia Bermanfaat Bagi Sesama", yang memadukan pelatihan keterampilan dan pengembangan karakter. Program ini merupakan bagian dari strategi reintegrasi sosial melalui pembinaan berbasis komunitas dan kewirausahaan.

POKMAS LIPAS Jadi Wadah Pembinaan.

Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, POKMAS LIPAS (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) Griya Abhipraya Pondok Qur'an dan Rumah Singgah An-Nasr, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, taruna POLTEKPIN TK IV, serta para Pembimbing Kemasyarakatan dan pegawai Bapas Kelasa I Semarang.
Dalam sambutannya, pengasuh Pondok Qur'an dan Rumah Singgah An-Nasr ibu Hj. Siti Juriah, S.E. atau lebih akrab disebut dengan Bunda Juju menyampaikan tentang profil Pondok Qur'an dan Rumah Singgah An-Nasr dan bimbingan kepribadian klien dapat dilaksanakan di pondok setiap Minggu serta menyatakan komitmennya mendukung pembinaan sosial yang nyata dan inklusif. Beliau menyebut semua program reguler tersebut terdiri atas majelis konseling, kajian rutin, riyadloh reguler, riyadloh umroh, bukber senin kamis, sedekah Jumat berjamaah, seminar dan pelatihan, pondok Quran dan rumah singgah, terapi holistik, bakti sosial,  gerobak sedekah subuh, centelan sedekah subuh, dan layanan warung nasi gratis. "Kami percaya bahwa masyarakat perlu terlibat langsung dalam menciptakan ruang belajar dan peluang bagi klien pemasyarakatan agar mereka bisa bangkit dan mandiri. Mari kita tunjukkan bahwa kita bukanlah sampah masyarakat. Kita dapat berubah menjadi manusia yang lebih baik. Kita harus yakin dan percaya, bahwa seluruh urusan kita pasti ada jalan keluarnya. Allah SWT Maha luas ampunannya serta Maha Segalanya. Mari terus berikhtiar dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Sang Pencipta", jelas Jujuk. 

Kepala Seksi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Bapas Kelas I Semarang, Aditya Sarjana Putra, SH, MH secara resmi membuka acara dan menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang telah terjalin selama ini. Ia menekankan pentingnya pelatihan semacam ini sebagai bekal hidup bagi para klien. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tinginya kepada pengasuh Pondok Qur'an dan Rumah Singgah An-Nasr yang telah berkenan menyediakan tempat untuk kegiatan bimbingan kepribadian dan kemandirian klien pemasyarakatan.
"Pelatihan kemandirian dan kepribadian ini sangat penting karena membantu individu menjadi lebih percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengatasi tantangan hidup. Pelatihan ini juga berkontribusi pada pengembangan diri secara keseluruhan, membantu individu mencapai potensi penuh mereka, dan beradaptasi dengan baik dalam lingkungan sosial. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan apresiasi setinggi-tinginya kepada Bunda Juju yang telah menyediakan tempat untuk kegiatan bimbingan kepribadian dan kemandirian untuk klien pemasyarakatan kami," terang Putra.

Ia juga menegaskan bahwa program ini sebagai tindaklanjut dari Visi dan Misi  Asta Cita Presiden RI, khususnya dalam aspek ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian melalui UMKM, dan akan terus digulirkan melalui program inovasi yang nyata BRILIAN BASSAMA di wilayah lain seperti Kotamadya Semarang, Kabupaten Kendal, Kotamadya Salatiga dan Kabuoaten Demak.
Bimbingan Kemandirian dan Kepribadian
Sesi bimbingan kemandirian difasilitasi langsung oleh ibu Hj. Siti Juriah, S.E. Para peserta mendapatkan pelatihan praktis tentang beternak dalam skala rumahan. Bunda juju menjelaskan bahwa ternak skala rumahan seperti ayam, kambing, dan kelinci dapat memperkuat ketahanan pangan dengan menyediakan sumber protein hewani yang konsisten dan terjangkau secara mandiri bagi keluarga. Manfaatnya mencakup pengurangan ketergantungan pada pasar, peningkatan nutrisi dan kesehatan keluarga, serta peluang pendapatan tambahan dari hasil ternak dan kotorannya (pupuk organik). Agar berhasil, perlu ada perubahan perilaku budidaya menuju praktik yang lebih modern dan terencana, seperti penyediaan kandang, pakan yang seimbang, dan pemanfaatan teknologi yang relevan. 

Setelah sesi materi, sebanyak 16 orang peserta diajak melihat dan praktek langsung proses beternak sehingga memberi pengalaman nyata yang relevan dengan dunia usaha.

Selain pelatihan teknis, sesi bimbingan kepribadian dipandu oleh Aipda. Aji Budi Suparno, S.H. Selaku Bhabinkamtibmas Kel. Susukan. Pelatihan kepribadian sosialisasi  bela negara penting bagi klien pemasyarakatan karena dapat membentuk karakter yang lebih baik, meningkatkan kesadaran kebangsaan, dan membantu mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab setelah kembali ke masyarakat. Pelatihan ini juga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kesetiaan pada Pancasila. Ia memotivasi peserta untuk membangun karakter yang tangguh, optimis, dan siap menghadapi tantangan hidup setelah kembali ke masyarakat. 

Klien Pemasyarakatan Berpartisipasi Aktif.

Kegiatan BRILIAN BASSAMA (Bimbingan Kepribadian dan Kemandirian Keliling Bapas Semarang) Wilayah Kabupaten Semarang diselenggarakan selama 2 (Dua) hari kerja mulai tanggal 22 sd 23 September 2025. Tingginya antusiasme peserta terlihat dari partisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, serta dukungan moril dari para undangan yang hadir.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung terhadap kesiapan klien dalam proses reintegrasi sosial, sekaligus menjadi contoh konkret pelaksanaan pembimbingan yang kolaboratif dan kontekstual.

Post a Comment

أحدث أقدم