H.Marno Dalam Diskusi Publik: Pencegahan Stunting Adalah Investasi Masa Depan Bangsa, Mewujudkan Generasi Emas Banjarnegara




H.Marno Dalam Diskusi Publik: Pencegahan Stunting Adalah Investasi Masa Depan Bangsa, Mewujudkan Generasi Emas Banjarnegara



H. Marno
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara, jadi
salah satu Nara Sumber di Forum diskusi publik bertajuk "Pencegahan Stunting"  yang diadakan oleh KOMDIGI Bekerjasama dengan Komisi I DPR RI, bertajuk "Pencegahan Stunting". Senin, (10/1 2025), pukul 10:00 WIB hingga selesai.

Acara ini disiarkan Lokasi (Virtual): Live Webinar dari Jakarta Selatan.
Platform: YouTube dan X (@DitjenKPM), serta melalui tautan Zoom yang disediakan melalui kode QR. 

Adapun keynote speaker serta Narasumber Pembicara
Sebagai berikut 
Drs.Utut Adianto Ketua Komisi I DPR RI,
Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Narasumber Praktisi Kehumasan dan Pakar Budaya Digital, 
H. Marno Narasumber Wakil Ketua DPRD Kab. Banjarnegara.






Dalam acara tersebut dirinya menjabarakan
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
(bayi di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, kondisi ini diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur
yang dibandingkan dengan standar baku WHO.
Wakil Ketua DPRD Banjarnegara ini juga menjelaskan,
" Bahwa Dampak Ekonomi
Gangguan perkembangan otak
dan kecerdasan, serta gangguan
pertumbuhan fisik, serta resiko penyakit tidak menular
(diabetes, jantung), dan
menurunnya produktivitas saat
dewasa".

Marno juga menambahkan
Hal ini juga  Menurunkan potensi pendapatan
dan kontribusi ekonomi di masa
depan.
Lebih lanjut H.Marno
Menegaskan 
"Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita
(bayi di bawah lima tahun) akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, menurutnya
kondisi ini diukur berdasarkan tinggi badan menurut umur
yang dibandingkan dengan standar baku WHO.

Marno menyoroti, Dampak Stunting Jangka Pendek Jangka Panjang
Yakni Dampak Ekonomi
Gangguan perkembangan otak dan kecerdasan, serta gangguan
pertumbuhan fisik, serta resiko penyakit tidak menular (diabetes, jantung), dan
menurunnya produktivitas saat
dewasa.
Menurunkan potensi pendapatan
dan kontribusi ekonomi di masa
depan.

Pemerintah dan DPRD mendorong kebijakan dan alokasi anggaran yang fokus pada pencegahan stunting, serta memastikan
program berjalan di semua desa. Diharapkan 
masyarakat dan Keluarga menerapkan pola asuh yang baik, 
masyarakat juga harus aktif ke Posyandu, saling mendukung,
dan kader berperan aktif mendata katanya 

Wakil Ketua DPRD Banjarnegara ini juga  mengajak masyarakat agar Bergerak Bersama karena "Anak-anak kita adalah masa depan Banjarnegara. Untuk itu kita pastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan bebas stunting."

Marni menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat agar
Wujudkan Banjarnegara Sehat, Cerdas, dan Bebas Stunting!
Cegah Stunting itu Penting"
Intervensi Gizi Ibu Hamil
Nutrisi Cukup: Pastikan ibu hamil mendapat gizi seimbang, kaya protein hewani, dan mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) minimal 6 kali di fasilitas kesehatan
(Puskesmas/Posyandu).

Marno berharap Ibu yang sehat, tidak anemia, dan memiliki gizi baik akan melahirkan bayi yang
sehat dan berisiko stunting rendah,  Berikan Air Susu Ibu (ASI) saja selama 6 bulan pertama kehidupan anak, serta konsumsi 
MPASI yang kaya gizi (terutama protein hewani)
setelah anak berusia 6 bulan.

Untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap agar terhindar dari
penyakit. Lakukanlah Timbang dan ukur tinggi badan anak secara rutin di Posyandu setiap
bulan, karena menurutnya peran Lingkungan
Gizi saja tidak cukup, lingkungan yang sehat sangat
penting untuk mencegah infeksi berulang.

Marno berpendapat akses air bersih untuk minum dan kebersihan seperti 
Praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sangatlah penting.
Karena Penyebab Utama Stunting akibat Gizi Tidak Cukup, serta
Asupan gizi yang buruk pada ibu
hamil dan anak balita (kurang
protein hewani, vitamin, mineral).
Kurangnya pengetahuan ibu
mengenai praktik pemberian ASI
Eksklusif dan MPASI yang bergizi, Infeksi berulang akibat akses sanitasi dan air bersih yang terbatas memperburuk
penyerapan gizi.


Marno dalam diskusi Publik kali ini juga menegaskan bahwa, :
*"Pencegahan Stunting adalah Investasi Masa Depan Bangsa"*
Karena
Menurutnya Periode Emas 1000 HPK,
1000
Hari Pertama Kehidupan
Jendela Kritis Pencegahan paling efektif adalah pada 1000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK), yaitu sejak masa kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Karena apa yang terjadi di periode ini akan berdampak seumur hidup, untuk itu Jangan sampai terlewat! Pungkas Marno.





Ket Foto:H. Marno Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara 

Post a Comment

أحدث أقدم