PELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN KAPAL PERANG, KRI TELUK PARIGI 539 LAKSANAKAN FUMIGASI

PELIHARA KESEHATAN LINGKUNGAN KAPAL PERANG,
KRI TELUK PARIGI 539 LAKSANAKAN FUMIGASI


Satya Wira Jala Dharma. Jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melaksanakan fumigasi (teknik pemberantasan hama dengan penyemprotan) di kapal perang jenis Frosch-I/Type 108 KRI Teluk Parigi 539. Ini dilakukan guna pemeliharaan peralatan kapal perang dari gangguan hama seperti tikus, kecoak, laba-laba, dan rayap.

"Kegiatan ini dilakukan saat kapal sandar di Dermaga Demak Utara Surabaya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kolinlamil Letkol Laut (K) Slamet Rahardja di Jakarta, baru - baru ini. 

Menurutnya, fumigasi dilaksanakan setiap triwulan dengan skala prioritas untuk pemeliharaan peralatan unsur kapal perang dari serangan hama yang dapat merusak kelengkapan peralatan dalam mengoperasikan kapal perang. Selain itu kegiatan ini juga dapat membasmi keberadaan nyamuk demam berdarah dan malaria yang bersarang di kapal perang. 

Dengan fumigasi diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan lingkungan kesehatan di dalam kapal perang. Terutama bagi anak buah kapal selama melaksanakan kegiatan dan aktivitas di kapal perang dalam kegiatan operasi maupun selama di pangkalan. 

"Jika kondisi kenyamanan dan kesehatan lingkungan kapal terganggu, maka kinerja secara keseluruhan akan terhambat, itu akan merugikan kesatuan terutama dalam menjalankan pengamanan perairan," katanya. 

Kegiatan fumigasi dilaksanakan selama dua hari oleh tim dari Diskes kolinlamil dengan perwira tertua Mayor Laut (K) Djarot Wicaksono. Dalam pelaksanaan Fumigasi mulai dari penyemprotan sampai bekerjanya obat secara efektif dibutuhkan waktu sekitar 16 jam dengan kondisi ruang-ruang kapal perang tertutup rapat dengan menggunakan obat jenis methyl bromide 98 persen. Setelah dibiarkan beberapa saat, selanjutnya dilaksanakan pengeluaran asap yang mengandung obat tersebut dengan membuka ruang-ruang kapal dan dilaksanakan penyedot udara dengan menghidupkan blower/penyedot udara sampai dinyatakan dengan aman dan sehat dengan menggunakan alat pengukur kesehatan. Usai dilaksanakan kegiatan fumigasi, tahapan selanjutnya adalah pembersihan bangkai hama.

"Setelah disemprot ditemukan puluhan hama tikus yang mati dan banyak hama kecoa dan laba-laba yang ditemukan mati di ruang-ruang kapal perang," tutur Kadiskes. 

Sedangkan untuk kapal perang lainnya di jajaran Kolinlamil, Kegiatan Fumigasi tetap dilaksanakan secara prioritas disesuaikan dengan kesiapan operasi yang digelar Kolinlamil dalam mengemban tugas angkutan laut militer.

"Seluruh kapal TNI AL pasti akan melalui fumigasi, tapi akan diperioritaskan pada kapal yang lebih membutuhkan sehingga dapat segera menjalankan tugas kembali baik untuk mengangkut personel atau banpur," katanya.

Sementara itu, Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma disela-sela kegiatannya mengatakan pemeliharaan kesehatan lingkungan kapal perang dilingkungan Kolinlamil merupakan hal yang sangat penting dan sebuah keharusan untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja para prajurit KRI yang juga merupakan tempat tinggal para prajurit selama melaksanakan tugas.

KRI Teluk Parigi 539 merupakan salah satu kapal angkut tank di jajaran Kolinlamil yang sangat aktif mendukung pergeseran pasukan dan material satuan tugas pengamanan perbatasan, pengamanan daerah rawan dan pengamanan pulau terluar.

Terakhir, kapal ini dipersiapkan untuk mendukung distribusi oxygen generator mendukung kebutuhan oxygen covid 19 bagi masyarakat didaerah-daerah terpencil yang belum terjangkau.


(Dispen Kolinlamil)

Post a Comment

أحدث أقدم