Penataan Kawasan Kecamatan Pesanggrahan Yang Hijau Dan Berbudaya



Penataan Kawasan Kecamatan Pesanggrahan Yang Hijau Dan Berbudaya


Dalam rangka menindaklanjuti arahan PJ Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkait penataan kawasan, Pemerintah Kecamatan Pesanggrahan menyelenggarakan Rapat Koordinasi penataan kawasan Arteri M. Saidi dan Jalan Ciledug Raya (kolong tol) menjadi kawasan unggulan di wilayah Kecamatan Pesanggrahan Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Jum'at, 26 Mei 2023 di Ruang Pola Kantor Camat Pesanggrahan Lt. 2.


Turut hadir Dewan Kota Jakarta Selatan, Sudin Perhubungan UP Kasie Lalin, Wakil Camat Pesanggrahan, Sekcam Pesanggrahan, UP PMPTSP, UP3D, Lurah Pet. Utara, Lurah Pet. Selatan, Lurah Ulujami, Kasie Ekbang, Ka Sektor IV Gulkarmat, Ka Sektor Citata, Ka Satpol PP, Pengelola PT MLJ, PT Paragon, Univ. Budi Luhur, Institut Pariwisata Trisakti UP Kaprodi Desain Komunikasi Visual, SDA, Bina Marga, Pertamanan, LH, Yayasan Kampung Silat Petukangan, PT Trans Jakarta.


Dikesempatan ini, Putut Puji Linangkung selaku Wakil Camat Pesanggrahan menjelaskan bahwa harapan kegiatan ini adalah melestarikan kampung Pesanggrahan ini menjadi asri dan berikon dengan menetapkan konsep Pesanggrahan yang hijau dan berbudaya dalam menata taman, mengurai kemacetan dan mural budaya.

"Bagaimana kita memperkenalkan budaya kearifan lokal, salah satunya adalah budaya Silat Beksi Petukangan," jelasnya.

Senada dengan itu, Naupal Haryawan sebagai Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan menegaskan bahwa pertama akan dipastikan kawasan budaya Silat Beksi Petukangan karena telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Provinsi DKI Jakarta. Mural budaya bergambar tokoh silat beksi akan dilukis pada bagian tembok pintu tol kanan dan kiri dinding.

"Kami dari Yayasan Kampung Silat Petukangan mendukung penuh kegiatan penataan kawasan Kecamatan Pesanggrahan ini," tegasnya.

Menurut Beni perwakilan Univ. Budi Luhur bahwa ada beberapa hal yang harus di riset lebih dalam terkait identitas budaya silat beksi dan masyarakat lokal,"Tentang kegiatan silat beksi itu sendiri sudah cukup bagus karena jarang disetiap daerah untuk membudidayakan kearifan lokalnya sendiri," pungkasnya.

Selain itu, perwakilan Institut Pariwisata Trisakti UP Kaprodi Desain Komunikasi Visual, Arip menuturkan bahwa salah satu daya tarik wisata adalah tidak harus menjual budaya dengan gambar, tetapi branding dengan filosofi pelayanan kepada masyarakat harus dibudidayakan supaya masyarakat sendiri nyaman. Sedangkan dengan pariwisata Pesanggrahan ini tempatnya yang strategis dan secara filosofisnya adalah "sab urban/kota tidak - desa tidak"

"Terkait Ikon budaya tidak hanya silat beksi saja, akan tetapi gandeng dengan kolaborasi budaya lainya dengan pariwisata filosofisnya adalah  membuat orang senang," tuturnya.


Nurrahim selaku Dewan Kota Jakarta Selatan menambahkan bahwa harapannya adalah penataan kawasan ini membuat bagaimana orang melihat Kecamatan Pesanggrahan ini dengan cerita yang berbeda.

"Semoga pertemuan kita ini menjadi awal dari proses pembentukan Kawasan Budaya Kecamatan Pesanggrahan," imbuhnya.

Azis/Red

Post a Comment

أحدث أقدم