Ketua MA Resmikan Sarana Prasarana Berbasis Teknologi di Pengadilan Tinggi Jakarta




Ketua MA Resmikan Sarana Prasarana Berbasis Teknologi di Pengadilan Tinggi Jakarta

JAKARTA,Anekafakta.com

Ketua MA RI Prof Dr. H.Syarifudin,SH.MH  memberikan apresiasi kepada Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada acara Peresmian  “Sarana Prasarana dan Inovasi Pelayanan Berbasis IT di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta” Kamis(28/3/2024).


Dalam sambutannya, Ketua MA RI menyebutkan banyak sekali perubahan positif yang dilakukan oleh Ketua PT DKI Jakarta dalam upaya memberikan layanan publik dengan inovasi berbasis IT. Salah satu inovasi penting adalah adanya Pusat Kendali di lingkungan kantor PT DKI Jakarta yang terkoneksi dengan 5 ( lima ) satker yaitu 5 ( lima ) pengadilan negeri di DKI Jakarta, sehingga melalui fasilitas Pusat Kendali tersebut Ketua Pengadilan Tinggi DKI atau fungsi pengawasan ke seluruh satker bisa dilakukan secara daring. 

Ketua MA RI dan Wakil Ketua MA RI Bidang Yudisial juga  sempat melakukan uji coba pengawasan daring pada PTSP PN Jakarta Pusat, serta persiapan sidang di PN Jakarta Selatan.Bahkan sempat bertanya pada para pihak yang sedang menunggu jadwal sidang. Mereka sangat puas dengan adanya inovasi Pusat Kendali tersebut. 

Dijelaskan Selain Pusat Kendali, juga dipresentasikan beberapa aplikasi berbasis IT diantaranya :  MONALISA, MEDALI, SI-LADANG yang tujuan utamanya adalah agar seluruh aparatur pengadilan di wilayah hukum PT DKI lebih disiplin dan efektif dalam melayani publik pencari keadilan.
Adapun sarana dan prasarana yang diresmikan di antaranya mulai dari ruang sidang, aula pertemuan, sejumlah aplikasi sistem pelayanan berbasis teknologi, hingga ruang pusat kendali untuk mengawasi lembaga-lembaga peradilan lainnya di wilayah Jakarta.

"Apa yang sudah kita bangun hari ini, kerjakan hari ini, ke depan ditingkatkan, semakin baik dari hari ini," ujar Syarifuddin saat kegiatan peresmian.

Dia mengatakan PT Jakarta membawahi hanya lima pengadilan, yakni Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Namun, kata dia, kompleksitas pekerjaan di lima pengadilan negeri tersebut sangat tinggi serta sangat disoroti oleh masyarakat.

Dengan begitu, dia menilai bahwa peradilan di wilayah Jakarta menjadi representasi dari Indonesia. Sehingga menurutnya hal-hal baik yang terjadi di Jakarta bakal menjadi standar untuk dianggap baik bagi semuanya.

"Kita lihat kalau tamu-tamu kita datang, pasti mau melihat pengadilan yang ada di DKI ini," ucap dia.

Jangan sampai, kata dia, pembangunan yang sudah dilakukan tersebut hanya karena kepemimpinan Ketua PT Jakarta yang saat ini sedang menjabat, yakni Herri Swantoro. Menurutnya peningkatan kualitas sarana dan prasarana itu harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

"Memang pimpinan memotivasi, tapi setelah pimpinan pindah ke tempat lain, kendur lagi. Apa yang sudah kita bangun hari ini kerjakan hari ini, ke depan ditingkatkan semakin baik dari hari ini," tutur dia.

Sementara itu, Ketua PT Jakarta Herri Swantoro memaparkan bahwa peningkatan kualitas sarana dan prasarana itu, di antaranya ruang sidang, ruang kerja Ketua PT, area pelayanan terbuka satu pintu (PTSP), area PTSP mandiri, fasilitas PTSP lantatur, aula pertemuan, ruang pusat kendali, hingga wajah gedung utama.      
Kemudian aplikasi sistem aparatur berbasis teknologi, di antaranya aplikasi Medali (Manajemen Pengendalian Disiplin) dan aplikasi Monalisa (Monitoring dan Analisa Kinerja).

Lalu sejumlah aplikasi sistem layanan pengadilan, di antaranya Si-Pitung (Sistem Informasi Pelayanan Terintegrasi Hukum dan Pengaduan), Si-Manja (Sistem Informasi Monitoring Capaian Kinerja), Di-Ladang (Digital Layanan Persidangan, dan Di-Pandu (Digital Pelayanan Terpadu).
"Pemenuhan sarana dan prasarana karena tersedia dalam DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran), dapat dilaksanakan dengan bantuan beberapa pengadilan negeri di lingkungan PT Jakarta," kata Herri. 

 (D.Wahyudi/Red)

Post a Comment

أحدث أقدم