Aku, Apa yang Aku Makan : sebuah Renungan



Aku, Apa yang Aku Makan : sebuah Renungan


Oleh Tubagus Soleh, Ketum BABAD BANTEN

Aku adalah apa yang aku makan. Apa yang aku makan akan menjadi aku. Sedangkan pikiran, perasaan, ucapan dan perilaku adalah buah dari apa yang aku makan.

Begitu juga dengan pakaian yang aku pakai, mobil,motor, dan sepeda yang aku gunakan, dan semua bentuk kebendaan yang melekat diriku hanyalah aksesoris  penghias diriku. 

Mereka semua akan aku tinggal. Dan tidak berguna juga buatku bila waktunya tiba aku harus kembali kepada Tuhanku.

Ya, aku hanya membawa apa yang aku makan. Berupa amal perbuatanku. Tidak ada yang lain. Bahkan jasadku sendiri harus terpisah denganku. Jasadku dikubur sedangkan diriku harus melanjutkan perjalanan ke etape selanjutnya. Sendirian. Karena pertangungjawaban ini aku sendiri yang melakoni.

Semua etape kehidupan diriku ini dimulai dari apa yang aku makan. Bayangkan, bila diriku memasukkan makanan haram dalam diriku. Entah dari mana kita tidak tahu. Bahkan tanpa kita sadari makanan dan minuman haram itu masuk ke dalam jasad kita. Duh, apa jadinya diriku. Bagaimana aku bisa mempertanggungjawabkan semua itu dihadapan Tuhanku Yang Maha Baik.

Dulu, aku mengira bahwa bila aku berfikir maka aku ada. Tapi pandangan ini harus aku revisi. Sebab pikiran hanya buah dari apa yang aku makan. Jadi bukan masalah pokok ada tidak adanya diriku.

Sekarang aku berpandangan, Aku Ada karena apa yang aku makan. 

Walaupun pandangan ini sangat materialis sekali. Karena hanya menyentuh aspek ragawi aku saja.

Walaupun agak berat, aku merenung mungkinkah aku masih ada dengan hanya menghirup udara? Bukankah kematian seseorang itu berawal dari terputusnya napas dari ragawinya?

Post a Comment

أحدث أقدم