Haji Andre : Anak mudah meniru, Orang Tua Harus menjadi Panutan dan Tauladan di Keluarga



Haji Andre : Anak mudah meniru, Orang Tua Harus menjadi Panutan dan Tauladan di Keluarga

Jakarta,Anekafakta.com

Kenakalan anak di era gejed semakin variatif. Mulai dari berantem dengan membawa senjata tajam, gengster, pergaulan bebas, porno aksi dan banyak lagi kenakalan-kenakalan anak yang belum terungkap ke publik.

Uniknya mereka melakukan itu karena meniru dari orang lain. Dalam hal ini melalui media informasi yang begitu bebas di era gejed.

Kita sebagai orang tua patut bersedih dengan fakta seperti itu. Orang tua yang seharusnya menjadi panutan, tuntunan anak justru tidak berdaya menjadi sosok yang dapat dibanggakan. 

Hal ini harus menjadi renungan kita semua. Agar kita sebagai orang tua paling minimal bisa menyelamatkan diri kita dan keluarga kita dari api neraka.

Kepada anekafakta.com Senin (06/05/2024) Haji Andre Ketua Komite Sekolah SMAN 12 Jakarta Timur menuturkan di era gejed menjadi orang tua sosok yang dapat dibanggakan oleh anak dan keluarga tidak mudah. Banyak tantangan yang menghadang. Seperti contoh anak-anak sangat mudah mengakses informasi apa saja yang dimaui melalui internet, sosmed dan pergaulan bebas. Kita orang tua sangat kesulitan untuk "mengontrol" arus informasi yang tanpa benteng pembatasan.

Lebih lanjut Haji Andre mengatakan, situasi kehidupan juga sudah berubah. Kita sebagai orang tua tidak bisa memaksakan kehendak kepada anak. Eranya sudah lain dari zaman kita dulu. Anak zaman gejed akan melawan kalau kita arahkan apalagi kita "paksa" sesuai keinginan orang tua.

Menurut Haji Andre, satu-satunya jalan yang masih bisa digunakan oleh orang tua untuk bisa mengarahkan anak adalah dengan menjadi orang tua panutan dan orang tua tauladan bagi anak-anak dan keluarga.

"Tanpa menjadi Panutan dan Tauladan serta doa yang tulus kepada sang anak rasanya orang tua sangat tidak berdaya untuk "mengarahkan" anak agar bisa memegang teguh nilai-nilai agama agar bisa selamat dunia akherat", tutup Haji Andre.

Reporter Solehudin

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama