Kegiatan Diskusi Jejak Ciledug Tempo Doeloe Dihibur Topeng Blantek
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Tidak banyak yang tahu bahwa Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, menyimpan perjalanan sejarah yang panjang dan penuh cerita menarik. Dari perkebunan hingga menjadi penyangga Ibu Kota Jakarta, semua layak untuk diingat kembali. Melalui acara ini, kita diajak untuk menelusuri kembali memori sejarah Ciledug sekaligus merawatnya sebagai bagian dari identitas lokal. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 6 September 2025 Pkl. 08.30-12.30 WIB di Gedung Pertemuan Bhayangkara, Asrama Polri Ciledug. Acara ini merupakan bagian dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan yang diinisiasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8, dengan Harry Farinuddin sebagai penerima manfaat dan Komunitas Ciledug Archives sebagai mitra kolaborasi.
Harry Farinuddin sebagai penerima manfaat Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 8 mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada segenap Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII atas kepercayaan dan dukungannya. Berkat hal tersebut, kegiatan Jejak Ciledug Tempo Doeloe dapat terlaksana dengan baik. Meski demikian, kami menyadari masih banyak hal yang perlu dibenahi dan dijadikan pembelajaran, terutama karena lokasi kegiatan harus segera dipakai untuk acara lain hanya satu jam setelah acara kami berakhir.
"Terima kasih Pak Aziz. Kami hendak kirim salam nanti untuk Tim BPK Wilayah VIII Bu Endah, Bu Erna, Pak Wahyul, Pak Yanuar, Pak Fajar, dan segenap tim BPK Wilayah VIII tanpa mengurangi rasa hormat yang tidak bisa disebutkan semua. Kami mohon maaf banyak kekurangannya dan terima kasih udah jauh-jauh dari Serang ke Tangerang padahal lagi libur panjang dan tentu jalanan sangat macet," ungkapnya.
Senada dengan itu, Satria selaku panitia dari Komunitas Ciledug Archives menjelaskan bahwa untuk penampilan sih jujur kita orang di sini semuanya kagum karena emang baru pertama kali ngeliat penampilan teater Topeng Blantek secara langsung. Alasan kita nampilin kesenian ini juga karena jarang dan mungkin baru pertama kali ada di Ciledug.
"Semoga kedepannya kita bisa terus silaturahmi, jangan putus di acara ini dan alhamdulillah kalau bisa bermanfaat kita bisa bantu pokoknya untuk memajukan sejarah dan budaya," jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Hj. Enny tokoh perempuan Betawi Tangerang mewakili H. Abdul Sukur menegaskan bahwa salut dengan panitia, anak-anak muda yang peduli sejarah dan agak surprise juga. Tidak disangka, acaranya cukup bagus dan lumayan ada data ilmiahnya. Jadi masyarakat tahu, sejarah berbeda dengan dongeng, legenda atau mitos. Sejarah harus terkonfirmasi dengan data primer, berupa situs dan teks. Bukan cerita-cerita masyarakat lokal semata. Kapan-kapan harus ada diskusi atau seminar sejarah yang menghadirkan ahli sejarah Banten yaitu Prof. Dr. Mufti Ali.
"Tadi saya juga bicara banyak soal rencana mengajukan proposal Kyai Tapa sebagai pahlawan nasional dengan Ibu Deni selaku staf Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. Mungkin nanti minta dukungan komunitas untuk memperkuat barisan," tegasnya.
Ziz/Red


إرسال تعليق