Sudin Kebudayaan Jaksel Mendukung Penuh Sanggar Binaannya Tampilkan Hikayat Beksi dan Topeng Blantek Di Balai Budaya Menes Pandeglang Banten
ANEKAFAKTA.COM,JAKARTA
Warisan Budaya Takbenda (WBTb), termasuk seni bela diri tradisional atau pencak silat adalah merupakan identitas dan kekayaan bangsa yang memiliki nilai historis, filosofis, dan sosial yang tinggi. Di tengah arus globalisasi, berbagai aliran pencak silat lokal menghadapi tantangan dalam regenerasi dan pelestariannya oleh karenanya sebagai bentuk pelestarian dan revitalisasi nilai-nilai luhur warisan budaya bangsa, Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII (BPK Wilayah VIII) mewujudkannya melalui Program Kreasi Budaya.
"Dalam menghidupkan tradisi dengan inovasi, program kolaborasi penerima Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) tahun 2023-2024 menyelenggarakan kegiatan Workshop dan Diskusi Silat Nusantara yang menampilkan tiga penerima FPK, yaitu : Silat Harimau oleh Farradiba, Silat Sekojor oleh Kimung, dan Silat Beksi oleh Abdul Aziz," ungkap Wahyul Pamong Budaya BPK Wilayah VIII disela kesibukannya mempersiapkan kegiatan tersebut pada Kamis, 30 Oktober 2025 di Balai Budaya (Kawedanaan) Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Dijelasknannya bahwa kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran, pertukaran pengetahuan, serta apresiasi terhadap keragaman tradisi bela diri nusantara, sekaligus memperkuat jejaring antar pelaku budaya dan generasi muda.
"Diharapkan seluruh pihak terkait dan pelaku budaya tradisi di wilayah Provinsi Banten serta DKI Jakarta dapat terus semangat dan saling support pelaku/komunitas seni budaya yang akan tampil seperti : Topeng Blantek Fajar Ibnu Sena (Nasir Mupid, Jakarta Selatan), Yayasan Orkestra Tangerang, Lembur Teater (Ibnu Sueb, Tangerang), Colab Dance Pandeglang, Sir Ilham Jambak Tangerang Selatan, Transfer Imaji (Bangkit, Tangerang Selatan), Arkais Tones Kabupaten Serang, Abah Rancung Pandeglang, Agus Iwan Rusliawan Kota Serang, Komara Paraguna Kota Serang, Sanggar Puspa Arum Cilegon, Hatong Gunung Pandeglang," jelasnya.
Senada dengan itu, Rusmantoro sebagai Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan (Kasudinbud Jaksel) mengapresiasi, menyambut baik dan mendukung sepenuhnya Kampung Silat Petukangan pimpinan H. Naupal Haryawan dan Topeng Blantek Fajar Ibnu Sena pimpinan Nasir Mupid yang akan mengikuti kegiatan "Kreasi Budaya: Menghidupkan Tradisi dengan Inovasi" pada tanggal 31 Oktober 2025 bertempat di Balai Budaya (Kawedanaan) Menes tersebut.
"Semoga melalui kegiatan ini seni tradisi Betawi Pencak Silat Beksi dan Topeng Blantek dapat lebih dikenal oleh masyarakat serta tidak hanya oleh masyarakat Jakarta, tetapi juga oleh masyarakat Indonesia dan bahkan mancanegara. Sehingga pada akhirnya, seni budaya tradisi Betawi ini dapat terus lestari serta dapat terus dinikmati oleh anak cucu kita kelak," tegasnya.
Disamping itu, H. Naupal Haryawan selaku Ketua Umum Yayasan Kampung Silat Petukangan dan sekaligus cicit alm H. Godjalih (Pahlawan Beksi) mengucapkan syukur alhamdulillah bahwa kami dipercaya untuk menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Disini adalah kesempatan kami untuk menunjukkan bahwa generasi penerus pelaku budaya di Petukangan masih menjaga adat tradisi dan mengembangkan warisan budaya kampung petukangan yang merupakan warisan budaya nasional.
"Suguhkan pertunjukan yang terbaik, bahwasanya kami masih tetap menjaga dan mengembangkan warisan tradisi nenek moyang," tuturnya.
إرسال تعليق